Cakupan Regsosek Masih Sangat Rendah di Papua, Butuh Peran Media Informasikan ke Masyarakat
JAYAPURA, wartaplus.com - Indonesia membutuhkan basis data yang kuat dengan cakupan seluruh penduduk tanpa meninggalkan seorangpun (leaving no one behind).
Basis data yang terintegrasi dan termutakhirkan dibutuhkan sebagai acuan dalam perencanaan dan penganggaran berbasis bukti bagi pusat dan daerah hingga ke desa.
Kebutuhan data untuk mereformasi sistem perlindungan sosial, dan percepatan penghapusan kemiskinan esktrem diimplementasikan melalui Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) sesuai amanat Presiden RI dalam Pidato Kenegaraan RUU APBN Tahun Anggaran 2023 tanggal 16 Agustus 2022.
Pelaksanaan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) merupakan titik utama dalam perjalanan panjang Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan. Regsosek merupakan salah satu pilar utama Reformasi Sistem Perlindungan Sosial menuju lebih komprehensif, inklusif, dan adaptif terhadap berbagai goncangan ekonomi, kesehatan, sosial, dan alam.
“Dengan terwujudnya Regsosek, mudah-mudahan pengintegrasian program pusat dan daerah dapat diwujudkan, serta kualitas layanan dapat lebih optimal,” ungkap Koordinator Bantuan Sosial, Kementerian PPN/Bappenas, Dinar Dana Kharisma mengawali Talkshow Registrasi Sosial Ekonomi di Provinsi Papua, berlangsung di salah satu hotel Kota Jayapura, Jumat (11/11) sore.
Di kesempatan itu, Dinar meminta dukungan media untuk menginformasikan ke masyarakat terkait Regsosek ini.
"Kita harapkan melalui pemberitaan media, masyarakat bisa mengetahui terkait regsosek ini," harapnya.
Apalagi saat ini pendataan di Papua masih sangat rendah dibawah 80 persen. Padahal pemerintah pusat telah menargetkan agar pendataan ini sudah harus rampung 100 persen pada 14 November mendatang.
Pendataan Dibawah 80 Persen
Menyambung dari apa yang disampaikan oleh Dinar, Kepala Badan Pusat Statistik Papua (BPS) Papua, Adriana H. Carolina mengklaim, saat ini pihaknya akan dan sedang melakukan pendataan sejak 15 Oktober – 14 November 2022.
"Saat ini pencapaian realisasi pendataan Regsosek di Provinsi Papua masih dibawah 80 persen, dari total penduduk," sebutnya.
Dimana baru dua kabupaten yaitu Merauke dan Keerom yang sudah rampung 100 persen pendataannya.
"Petugas Regsosek dilatih terlebih dahulu sebelum melakukan pendataan lapangan, para petugas terbaik yang ditugaskan,” sambung ia.
Sebagai data kependudukan yang mencakup profil, tingkat kesejahteraan, dan kondisi sosial ekonomi seluruh penduduk Indonesia termasuk identifikasi kelompok rentan, Regsosek menjadi bagian Satu Data Indonesia (SDI).
Melalui integrasi dengan skema SDI, Regsosek akan menjawab keperluan akan data yang akurat, mutakhir, terpadu, mudah diakses, dan bagi pakai data multisektor yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Di tingkat provinsi kita sudah memiliki PAITUA (Papua Integrasi Satu Data) di koordinir oleh Bappeda, melalui kerangka satu data.” tegas Julianus Septer Manufandu, Tokoh Masyarakat Papua.
Menurut ia, perencanaan untuk memperoleh data itu mahal, tetapi perencanaan tanpa data itu lebih mahal.
Saat ini Indonesia berada dalam masa pemulihan dari akibat pandemi COVID-19 dan berbagai krisis internasional. Upaya pelaksanaan program perlindungan sosial perlu terus disempurnakan. Ada dua pilar utama perlindungan sosial. Pertama adalah data yang mutakhir, lengkap, dan mencakup seluruh penduduk. Dengan data yang memadai, program pemerintah menjadi tepat sasaran dan berdaya ungkit maksimal. Kedua adalah integrasi berbagai program yang masih dilaksanakan terfragmentasi. Terwujudnya Regsosek akan mendukung terbangunnya pilar kedua.
Regsosek yang digunakan bersama lintas Kementerian, Lembaga, dan Daerah, tentunya dengan pola bagi pakai yang baik, akan mendorong intergrasi pelaksanaan berbagai intervensi pemerintah.
Dukungan Generasi Muda
Generasi muda memiliki daya kreativitas, inovasi, serta tenaga dan semangat yang membara dan memiliki peranan penting untuk membangun negeri. Kontribusi awal yang dapat dilakukan salah satunya memperbaiki data yang dapat dipakai sebagai acuan menyusun program pembangunan.
“Lebih dari 63 persen populasi tergolong sebagai generasi muda, peran anak muda sangat krusial untuk mensukseskan pendataan Regsosek ini” ujar Jeni Karay, Writer dan Content Creator Papua.
Melalui informasi penduduk yang komprehensif dan universal, menurut Jeny, Regsosek akan mampu menyajikan peringkat kesejahteraan setiap penduduk dan meningkatkan ketepatan sasaran program-program pemerintah, tidak saja program bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, namun juga program peningkatan daya saing UMKM yang dimiliki penduduk kelas menuju menengah.
Intervensi kelas menengah berbasis data akan menjamin inklusifitas pembangunan, salah satunya intervensi itu dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat rentan.
"Mari kita sukseskan pelaksanaan pendataan Regsosek, partisipasi masyarakat sangat penting untuk pembangunan Provinsi Papua," ajak Jeni.**