Tarif Murah Picu Persaingan Tidak Sehat, Aplikator Diminta Patuhi Permenhub
JAYAPURA,wartaplus.com - Tarif murah yang diberlakukan aplikator Maxim dianggap memicu persaingan tidak sehat, tidak hanya antar sesama taksi online, namun juga dengan angkutan umum lainnya di Jayapura dan sekitarnya.
Hawa persaingan tidak sehat dapat segera ditemukan berdasarkan temuan di lapangan, Maxim saat ini menerapkan tarif terendah Rp20.200, jauh lebih rendah dari tarif yang ditentukan Permenhub 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus.
Sementara aplikasi lainnya seperti GoCar dan GrabCar menggunakan tarif di atas Rp50.000, sesuai dengan yang ditentukan Permenhub 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus.
Sukin Wely Sanjaya dari komunitas pengemudi taksi online ‘My Friend At Home Jaguar Hotel Sentani’ menduga tarif Maxim yang terlalu murah tersebut menjadi pemicu persaingan tidak sehat.
Akibatnya, kini semua pengemudi taksi online diminta untuk mendaftarkan diri pada badan usaha (koperasi) dan mengurus izin operasional ke Pemerintah Kota Jayapura.
Tidak hanya itu, informasi yang beredar pengemudi taksi online juga diminta menonaktifkan layanan sementara hingga mengantongi persyaratan tersebut. Yang artinya akan mematikan mata pencaharian pengemudi taksi online.
“Kami tidak masalah harus tergabung di koperasi. Tapi kan sebenarnya yang bermasalah hanya satu aplikator, kenapa semua driver harus kena imbasnya?”ungkap pria yang akrab disapa Dewo itu, Jumat, 9 Juni 2023.
Jika layanan dinonaktifkan, akan banyak pengemudi yang kehilangan mata pencahariannya. Untuk itu Dewo berharap imbauan tergabung di koperasi dapat dilakukan tanpa menonaktfikan layanan taksi online.
"Jangan karena ketidakpatuhan satu aplikator, banyak pihak yang terdampak. Tak terkecuali kami yang mencari nafkah sebagai pengemudi taksi online" protes Dewo."
Agar terwujud persaingan sehat antar angkutan sewa khusus berbasis aplikasi dan angkutan umum di Jayapura, Dewo berharap aplikator Maxim menyesuaikan tarif sesuai Permenhub. Pemerintah Daerah terutama Dinas Perhubungan juga diharapkan turut mengawasi implementasi tarif tersebut.
“Murahnya Maxim juga sebenarnya belum tentu membuat semua konsumen condong ke sana, pelayanan yang baik dan berkualitas akan tetap akan meninggalkan kesan baik. Saya selalu berpesan ke rekan-rekan jaga kredibilitas kita sebagai seorang driver, itu keunggulan kita,” ungkap Dewo yang merupakan pengemudi GoCar itu.*