Kodam Cenderawasih Klarifikasi Foto Viral Anggota TNI Berpose di Depan Gereja Kingmi Mapenduma
JAYAPURA, wartaplus.com - Kodam XVII/Cenderawasih memberikan klarifikasi terkait foto seorang anggota TNI berpakaian dinas lengkap di depan gereja Kingmi Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sepintas terlihat foto itu biasa saja, namun kemudian menjadi viral di media sosial (tiktok) dan menimbukan beragam komentar netizen, karena pose anggota TNI tersebut yang mengarahkan moncong senjatanya ke arah tulisan Gereja Kingmi.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav HermanTaryaman dalam rilis tertulisnya yang diterima wartaplus.com, Minggu (11/06) sore memberikan klarifikasinya. Bahwasanya foto tersebut memang benar, dan diambil pada 2019 lalu.
"Memang benar itu foto prajurit TNI yang berpose di depan salah satu Gereja Kingmi yang berlokasi di Mapenduma terjadi pada tahun 2019, saat prajurit tersebut bertugas di Mapenduma, Kabupaten Nduga," aku Kapendam.
Ia pun membantah, jika pose prajurit dalam foto tersebut yang mengarahkan moncong senjata ke arah tulisan gereja Kingmi adalah untuk melecehkan gereja.
"Pose tersebut dilakukan yang bersangkutan bukan untuk melecehkan salah satu tempat ibadah. Namun, Prajurit TNI tersebut mengambil gambar karena ingin menunjukkan bahwa dirinya pernah bertugas di wilayah Mapenduma Kabupaten Nduga," bantahnya.
Kapendam menambahkan, akibat perbuatannya, prajurit tersebut sudah diberikan tindakan disiplin dari kesatuannya.
"Tidak ada gereja yg disentuh oleh TNI, kecuali untuk membantu dalam memberikan rasa aman terhadap warga masyarakat yg sedang melaksanakan ibadah di gereja," tegas Kolonel Herman.
Ia kembali menegaskan, dalam pelaksanaan tugasnya TNI ada di pos mereka. Ini seperti yang ditekankan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan M,Han, kepada setiap prajurit yang melaksanakan tugas untuk selalu mengedepankan komunikasi, menciptakan rasa damai dan menghindari pertumpahan darah.
"Hendaknya masyarakat jangan terprovokasi oleh mereka yg sengaja menabur benih ilalang, pada saat benih gandum ditabur," ujarnya menyayangkan.**