MENU TUTUP

Presiden Jokowi Tegaskan Hubungan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan PNG Berjalan Baik

Kamis, 06 Juli 2023 | 20:46 WIB / Andi Riri
Presiden Jokowi Tegaskan Hubungan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan PNG Berjalan Baik Presiden RI Joko Widodo saat memberikan keterangan pers usai meninjau panen jagung di kawasan Food Estate Zona 9, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (06/07)/dok:Biro Pers Setpres

JAYAPURA, wartaplus.com - Presiden RI, Joko Widodo menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Papua Nugini semakin baik, terutama bidang kerjasama ekonomi di daerah perbatasan kedua negara.

Hubungan yang baik ini direalisasikan dalam berbagai kegiatan konkret diantaranya, pembuatan zona ekonomi di perbatasan, karena potensi nilai perdagangannya yang besar.

"Kalau kita lihat misalnya di Skouw saja itu nilai perdagangan per tahun mencapai 300 juta dollar AS, gede banget, hanya di Skouw saja sama Wutung (perbatasan RI - PNG di Jayapura). Nah, kalau di titik-titik yang lain dikembangkan zona ekonomi seperti itu akan baik. Itu yang kemarin kita tawarkan dan PNG setuju," ujar Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau panen jagung di kawasan lumbung pangan Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (06/07).

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo sebelum ke Papua, telah melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini (PNG), Rabu (05/07). Disana, Presiden melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape di APEC Haus.

Hilirisasi Industri Produk Mineral

Kepada wartawan, Presiden mengatakan bahwa Indonesia terbuka terhadap ketertarikan Papua Nugini untuk mempelajari langkah-langkah Indonesia dalam melakukan hilirisasi industri produk mineral.

"Berkaitan dengan mineral, sama Indonesia dengan PNG itu mineralnya melimpah, tapi PNG ingin karena melihat hasil stok nikel di Indonesia memberikan nilai tambah yang sangat besar sampai 30 kali sehingga PNG ingin melihat setiap tahapnya seperti apa, dan Indonesia terbuka untuk itu," kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mempersilahkan pihak PNG untuk melihat hilirisasi industri yang ada di Indonesia, baik di Morowali dan Weda Bay untuk komoditas nikel, di Gresik untuk tembaga, hingga di Bintan untuk bauksit.

"Semuanya ada dan akan kita buka. Kalau mau kerja sama boleh dengan BUMN bisa, dengan private sector, sektor swasta juga bisa, tidak kerja sama pun tidak apa-apa, tetapi kita terbuka," imbuhnya.

Menurut Presiden, kerja sama tersebut penting untuk kemajuan bersama, utamanya bagi negara-negara selatan. "Ini untuk kemajuan bersama, terutama untuk global south. ini penting sekali kita galang bersama-sama," pungkasnya.**


BACA JUGA

Kapolda Papua Launching Gugus Tugas Polri Dukung Ketahanan Pangan di Keerom

Kamis, 21 November 2024 | 06:46 WIB
Pengusaha OAP Jangan Diabaikan

Anggota MRP Franklin Demena Meminta Kepala Dinas PUPR Perhatikan Pengusaha OAP

Kamis, 07 November 2024 | 13:14 WIB

Pilkada Papua, Tokoh Adat dan Nusantara Keerom Tolak Politik Identitas

Minggu, 03 November 2024 | 12:53 WIB

Satgas Yonif 512/QY Kompak bersama Masyarakat Bangun Jalan Alternatif di Wilayah Perbatasan Somografi

Senin, 14 Oktober 2024 | 06:39 WIB

Pemprov Papua Tengah Gelar Rakor Monev DAK Bersama Kementerian PUPR dan Bappenas RI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 19:43 WIB
TERKINI

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

4 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

5 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

6 Jam yang lalu

Usai Tembak Mati Dua Tukang Ojek, KKB Puncak Bakar Sekolah di Sinak

6 Jam yang lalu

Masyarakat Tapal Batas Nyatakan Sikap Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Saat Pilkada 

10 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com