Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022, Wujud Sinergisme Lintas Sektor di Papua
JAKARTA,wartaplus.com – Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Syarifah Liza Munira menerima kunjungan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Rabu (5/7/2023). Pada kesempatan ini Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika menyampaikan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2022 yang dilaksanakan di wilayahnya.
Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan bersama PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pusat Inovasi Kesehatan (PIKAT) yang berafiliasi pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Liza mengapresiasi kemitraan yang dilakukan dalam pelaksanaan Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022. “Apresiasi atas inisiatif, upaya dan hasil yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan di Kabupaten Mimika dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat disana. Keterlibatan stakeholder di daerah sangat penting untuk memastikan pengumpulan data yang dilakukan,” ujarnya.
Lebih lanjut Liza menuturkan kebijakan kesehatan harus ditetapkan berdasarkan data dan evidence. Berdasarkan data hasil riset, pemerintah dapat memberikan layanan kesehatan yang sesuai. Kementerian Kesehatan ingin mendorong agar pemerintah daerah dapat meningkatkan pendataan kesehatan. Selain pendataan rutin, pemerintah daerah diharapkan juga melakukan surveilans kesehatan dengan baik sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat.
Hasil Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra. Reynold berharap hasil Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 dapat diteruskan kepada lintas kementerian dan lembaga di tingkat pusat agar bermanfaat untuk penyusunan arah kebijakan bagi kabupaten di wilayah Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Tengah.
Role Model
“Riskesdas ini menjadi role model kemitraan pemerintah dan swasta untuk isu-isu kesehatan. Kami mendorong kabupaten atau kota lain secara mandiri dapat melakukan Riskesdas sebagai tolok ukur dari visi dan misi kepala daerah di Indonesia. Sebagai perwujudan Satu Data Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan maka kami menyerahkan data-data hasil riset ini agar dapat diakses oleh para peneliti,” jelas Reynold.
Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 mengukur beberapa variabel yang dapat menunjukkan derajat kesehatan Kabupaten Mimika terkait dengan pengetahuan, perilaku, lingkungan, ketersediaan air bersih, penyakit berbasis lingkungan, akses pelayanan kesehatan, dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. Tantangan pembangunan kesehatan di masa depan adalah meningkatkan pengetahuan, perilaku, lingkungan, ketersediaan air bersih, akses pelayanan kesehatan, serta upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat untuk promosi dan pencegahan penyakit.
Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 dilakukan pada November 2021 hingga Juni 2022 dengan merujuk pada kuesioner Riskesdas tahun 2018. Data pada Riskesdas 2022 dikumpulkan melalui kuesioner elektronik pada semua responden. Pemeriksaan sampel biomedis melibatkan 10.502 individu dan 3.105 rumah tangga yang tinggal di 30 kampung di 18 kecamatan/distrik.
Dukungan Freeport
“Riskesdas Kabupaten Mimika adalah salah satu riset terpenting, terkompleks dan terbesar yang pernah kami dukung sebagai konsultan. Riset ini berhasil karena kerja keras Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, terutama Dinas Kesehatan, dan tentu saja dukungan penuh PT Freeport Indonesia. Semoga data yang dihasilkan membantu pembangunan di Mimika menjadi lebih strategis dan berdaya ungkit tinggi bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Ketua Yayasan PIKAT, Pande Putu Januraga.
PT Freeport Indonesia berperan dalam menyediakan sumber daya manusia dan dukungan pendanaan. “PT Freeport Indonesia sebagai bagian dari Papua sangat senang terlibat secara langsung dalam Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022. Kami siap mendukung Dinas Kesehatan Mimika dan Pemerintah Daerah Mimika dalam penanganan isu-isu utama hasil Riskesdas, termasuk juga isu-isu kesehatan lainnya.” tutur Director-EVP Sustainable Development & Community Relations PTFI, Claus Wamafma. *