Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Nataru, Polda Papua Distribusikan 165 Ton Beras SPHP
Wakapolda Papua, Brigjen Pol Faizal Ramdhani secara resmi melepas truk pengangkut beras SPHP yang akan didistribusikan ke wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura serta Sarmi, Kamis (06/11/2025)/Andi Riri
JAYAPURA, wartaplus.com — Polda Papua melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) bekerja sama dengan Perum Bulog distribusikan sebanyak 165 ton Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk masyarakat di wilayah hukum Polda Papua. Pendistribusian ini merupakan bagian dari tindak lanjut Rapat Koordinasi Satgas Pengendalian Harga Beras di tingkat pusat, yang diketuai langsung oleh Kabareskrim Polri.
Pendistribusian secara resmi oleh Wakapolda Papua, Brigjen Pol Faizal Ramadhani ditandai dengan pelepasan 12 truk pengangkut beras yang akan disalurkan ke wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura, serta Kabupaten Sarmi, bertempat di halaman Mapolda Papua, Senin, Kamis (06/11/2025).
Ditreskrimsus Polda Papua, Kombes Pol I Gede Era Adhinata yang juga selaku Koordinator Satgas Pengendalian Harga Beras Wilayah Papua, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata Polri dalam membantu pemerintah menstabilkan pasokan dan harga beras, khususnya di tiga provinsi yaitu Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
“Hari ini kita mendistribusikan total 165 ton beras SPHP ke seluruh wilayah hukum Polda Papua. Untuk Papua induk sebanyak 95 ton, Papua Pegunungan 30 ton, dan Papua Selatan 40 ton,” jelas Kombes Era.
Distribusi beras ini, lanjutnya, merupakan uji coba (test case) untuk memastikan penyaluran berjalan lancar dan tepat sasaran. Program ini diharapkan dapat menekan harga beras di pasaran agar tidak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp13.500 per kilogram atau Rp67.500 per kemasan 5 kilogram.
“Apabila masyarakat menemukan penjualan beras SPHP di atas harga HET, silakan melapor ke Polres atau langsung ke Satreskrim di wilayah masing-masing. Satreskrim menjadi pengendali harga beras di tiap Polres,” tegasnya.
Kombes Era menjelaskan, pendistribusian beras di Papua memiliki tantangan tersendiri, terutama di wilayah dengan kondisi geografis sulit seperti Pegunungan Bintang dan Yalimo, yang hanya bisa dijangkau melalui jalur udara. Hal itu berdampak pada tingginya biaya angkut dan waktu tempuh distribusi yang bisa mencapai tiga minggu.
“Untuk daerah-daerah dengan ongkos angkut tinggi, kita akan bahas solusi bantuan transportasi dalam rapat koordinasi bersama Bulog. Tujuannya agar harga tetap terjangkau oleh masyarakat di pedalaman,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Kanwil Papua, Mustari memberikan apresiasi kepada Polda Papua atas dukungan penuh dalam menjaga kestabilan harga pangan di daerah. Menurut data Bulog, sejak Juli hingga awal November 2025, Polda Papua bersama Bulog telah menyalurkan sekitar 800 ton beras SPHP, dan jumlah ini akan terus bertambah hingga akhir tahun.
“Stok beras di enam provinsi wilayah Papua saat ini mencapai sekitar 22 ribu ton, dengan tambahan 11 ribu ton lagi yang sedang dalam perjalanan. Kami pastikan stok aman hingga Natal dan Tahun Baru,” kata Mustari.
Ia menjelaskan, kebutuhan beras untuk setiap orang mencapai 200 gram/hari . Oleh karena itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polda Papua agar pendistribusian ini bisa terus dilakukan dan berjalan lancar.**
