MENU TUTUP

Dinkes Papua Fokus Sukseskan Imunisasi Campak dan Rubella

Selasa, 05 Juni 2018 | 19:17 WIB / Djarwo
Dinkes Papua Fokus Sukseskan Imunisasi Campak dan Rubella Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Drg. Aloysius Giay saat memberikan keterangan pers/Djarwo

JAYAPURA,-Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengeliminasi campak dan rubella tahun 2020 mendatang. Lewat Dinas Kesehatan, Pemerintah Provinsi Papua akan mengerahkan semua tenaga medis demi mendukung terlaksananya imunisasi massal campak dan rubella.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Drg. Aloysius Giay mengungkapkan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan melakukan program besar-besaran yakni imunisasi campak dan rubella pada Agustus dan September mendatang.

"Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan bersama badan UNICEF dan mitra-mitra lainnya akan mencanangkan sosialisasi pelaksanaan imunisasi massal pada bulan Agustus dan September 2018. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh birokrat pemerintah Papua untuk berperan aktif,“ ujar Aloysius, saat memberikan keterangan pers, Selasa (5/6).

Dirinya mengatakan, Provinsi Papua menargetkan 90 persen hingga 100 persen untuk cakupan imunisasi campak dan rubella di seluruh Kabupaten dengan menyasar 1 juta anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun.

"Kalau kita besok bisa mencapai 100 persen atau 90 persen cakupan imunisasi campak dan rubella, berarti kita semua mengatakan komitmen untuk menyelamatkan generasi Indonesia yang ada saat ini," ungkapnya.

Namun kata dia, yang masih menjadi kendala bagi pihaknya yakni dari 394 puskesmas yang ada, kurang lebih sebanyak 30 persennya hampir tidak ada tenaga kesehatan. Tidak adanya tenaga tersebut karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan juga akses ke daerah-daerah terpencil dan terisolasi.

"Secara kuantitas tenaga kesehatan kita sangat kurang di Provinsi Papua. Kita saat ini butuhkan 38 ribu tenaga kesehatan. Tapi yang ada ini hanya 12 ribu. Faktor ini juga turut mempengaruhi secara dominan disamping faktor lainnya. Dan ini menjadi PR Besar di dinas kesehatan," jelasnya.

"Banyak hal kita belum selesaikan contohnya cakupan imunisasi yang rendah secara nasional tapi untuk ukuran Papua setiap tahun ada peningkatan. Contohnya riset kesehatan dasar tahun 2014 itu 21,1 persen untuk seluruh provinsi ini. Tahun 2015 menjadi 57 persen, 2016 menjadi 65 persen dan 2017 sudah 68 persen. Artinya secara tren nasional kita tetap terendah tapi jajaran kesehatan telah berusaha meningkatkan tren kesehatannya," tambahnya.*

 


BACA JUGA

TERKINI

Sopir Truk Ngantuk, Tabrak Dua Motor, Satu Korban Meninggal Dunia

4 Jam yang lalu

Satreskrim Polres Jayapura Ungkap Kasus Pencurian Puluhan Unit HP di Konter Berlian Cell

15 Jam yang lalu

Satgas Operasi Damai Cartenz Gelar Kegiatan Humanis dan Bagikan Sembako di Desa Lantipo, Wamena

15 Jam yang lalu

Ratusan Warga Boven Digoel Keracunan Usai Menyantap Makanan Saat Kampanye Calon Kepala Daerah

1 Hari yang lalu

Polisi Intan Jaya Luka Dianiaya OTK, Diduga KKB Terlibat

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com