Dinkes Papua Cegah Stunting Melalui Remaja Putri
JAYAPURA,wartaplus.com - Dinas Kesehatan Provinsi Papua kini melakukan pencegahan stunting dimulai dari remaja putri yang ada pada jenjang SMP dan SMA di daerah itu dengan cara memberikan tablet tambah darah seminggu sekali.
"Di mana remaja putri yang berada pada kelas VII hingga kelas XII akan diberikan tablet tambah darah untuk diminum seminggu sekali," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum di Jayapura, Senin.
Menurut Aaron, selain remaja putri pihaknya juga melakukan upaya pencegahan stunting di Papua melalui ibu hamil dengan memberikan asupan gizi yang baik sehingga tidak ada ibu hamil yang kekurangan energi kronis.
"Karena stunting dari kelahiran itu dengan berat badan dan panjang badan kurang dari 48 sentimeter itu menyumbang 20 persen kasus stunting di Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan jika ada ibu hamil yang kekurangan energi kronis maka dapat dicegah dengan pemberian makanan tambahan selama 90 hari.
"Dengan demikian maka anak-anak yang akan dilahirkan tidak menuju ke stunting untuk itu diharapkan dengan upaya itu angka stunting di Papua bisa menurun," katanya.
Dia mengatakan pencegahan stunting itu juga untuk bagaimana memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat khusus di sembilan kabupaten/kota di Papua yang sudah mencapai 95 persen mendapat penganugerahan Universal Health Coverage (UHC).
Dia menambahkan selain itu juga sudah ada program Portnumbay Sehat dari Pemerintah Kota Jayapura, sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarmi yaitu program Sarmi Sehat dan Pemkab Keerom yaitu Keerom Sehat, Pemkab Biak dengan program Biak Sehat begitu juga dengan Supiori sehat yang anggarannya bersumber dari dana otonomi khusus (Otsus).
"Program-program itu mendukung pencegahan stunting di Papua sehingga jika ibu hamil di daerah masing-masing mengalami masalah mereka sudah mempunyai jaminan kesehatan sehingga ketika berobat tidak perlu dibayar," ujarnya
Pihaknya mengakui pencegahan dan penurunan stunting harus dilakukan melalui lintas program dan lintas sektor di mana kegiatan yang harus dilakukan ialah bagaimana pola asuh, pola makan, akses air bersih dan akses sanitasi yakni buang air besar harus bersih karena itu akan berhasil mengatasi kasus stunting.
"Keberhasilan pencegahan stunting lintas sektor dan lintas program di daerah seperti di Biak yang sudah 100 persen masyarakatnya tidak buang air sembarangan dan itu sudah menurunkan stunting di daerah itu," katanya.