Anggota TNI Disandera di Puncak Jaya, Kapendam XVII Cenderawasih Membantah
JAYAPURA,-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah pimpinan Jenderal Mayjen Lekagak Telengen dari Markas Kumagi Yambi Puncak Jaya Papua pada tanggal 3 Juni 2018 telah menangkap Anggota TNI bersama istrinya.
Darius dan Mega suami istri tersebut tiba di areal wilayah terlarang daerah Operasi TPNPB menyeberang Kali Yambi dan masuk di Wilayah Kumagi .
"Setelah ditangkap dan bawah ke markas komadan operasi dan tahan di markas selama 2 Minggu 1 hari.
Namun selama itu pihak aparat TNI tidak ada reaksi sama sekali untuk upaya pembebasan tahanan anggota tersebut,"ujar Juru Bicara TPNPB Seby Sembom kepada wartaplus.com, Minggu malam.
Dikatakan, namun hari ini, Minggu (16/6) saat mayarakat Desa Trineri sedang mengadakan kegiatan acara pembangunan gereja dan rapat terbuka di lapangan sekalinggus menggalang usaha dana pembangunan gereja.
Dikatakan, namun pukul 12.05 WIT ada 3 truk TNI menuju ke lokasi tempat kegiatan masyarakat tersebut.
"Maka terpaksa pasukan TPNPB menghalanginya dan akhirnya terjadi kontak senjata,"ujarnya.
Dalam baku tembak tersebut di kabarkan satu buah truk milik TNI di hancurkan, dan 5 orang anggota TNI telah di tembak oleh Pasukan TPNPB.
Membantah
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel M Aidi membantah adanya informasi yang beredar terkait penyenderaan satu anggota TNI berpangkat Pratu oleh Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Lekagak Telenggeng beberapa waktu lalu.
“Untuk penyanderaan satu anggota TNI itu keliru dan tidak ada yang disandera. Diduga oknum anggota itu bergabung dengan kelompok itu,” ungkapnya saat dihubungi wartaplus.com, Minggu (17/6) malam.
Kata Aidi, oknum TNI yang berpangkat Pratu berasal dari kabupaten Pegunungan Bintang tersebut telah meninggal tugas dan bergabung dengan kelompok tersebut.
“Yang bersangkutan sebulan lalu pergi meninggalkan tempat tugas tanpa ijin dan informasinya di bergabung dengan kelompok itu. Selain itu juga yang bersangkutan sebelum meninggalkan tempat tugas karena ada indikasi masalah perempuan, namun kami masih akan mencari kebenaranan dari informasi itu lagi,”tegasnya.*