MENU TUTUP

Pilkada Papua, Tokoh Adat dan Nusantara Keerom Tolak Politik Identitas

Minggu, 03 November 2024 | 12:53 WIB / Andi Riri
Pilkada Papua, Tokoh Adat dan Nusantara Keerom Tolak Politik Identitas Ketua HKJM Kabupaten Keerom, Qomaruddin dan Ketua Dewan Adat Keerom, Jakobus Mekawa/Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Memasuki masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, sejumlah tokoh di Kabupaten Keerom, Papua, menolak politik identitas yang masih terus digunakan secara masif sejumlah oknum untuk dapat memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua.

Ketua Dewan Adat Keerom, Jakobus Mekawa, menyampaikan bahwa ia cukup kecewa karena menjelang Pilgub Papua, sejumlah pihak masih menggunakan isu kesukuan dan agama untuk menarik simpati masyarakat.

"Semestinya hal itu tidak boleh terjadi, sebagai seorang umat nasrani kita harus tunduk menurut firman Allah. Jadi sangat tidak etis, menggunakan agama atau organisasi manapun untuk menyatakan harus berpihak kepada salah satu calon," ujarnya di Keerom.

Jakobus menyindir bahwa saat ini seharusnya pihak-pihak yang berkepentingan dalam Pilgub Papua, mengkampanyekan program kerja, bukan mengenai asal usul atau agama seseorang.

Ia pun mengajak semua pihak untuk bisa lebih dewasa dalam berpolitik karena semua proses Pemilu yang sedang berlangsung, sudah sesuai aturan yang berlaku sehingga tidak etis bila ada pihak yang terus membodohi masyarakat dengan isu Sara.

"Harus ingat bahwa semua masyarakat Papua punya hak untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Apalagi ini yang maju di Pilkada Gubernur semuanya anak-anak asli Papua. Dan itu juga tertuang dalam Undang-undang Otonomi Khusus Papua," kata dia.

"Sehingga saya tidak setuju jika ada orang yang kemudian dari satu pihak yang mengklaim sebagai pemilik tanah yang wajib dipilih," sambung Jakobus.

Hal yang sama pun diutarakan Ketua Himpunan Keluarga Jawa Madura (HKJM) Kabupaten Keerom, Qomarudin.

Ia mengimbau agar segala hal-hal yang bisa menimbulkan perpecahan untuk tidak dilakukan pada Pilgub Papua.

Para calon pemimpin yang saat ini sedang berkontestasi, dianggap merupakan Orang Asli Papua (OAP) terbaik sehingga tidak perlu lagi mempersoalkan isu kesukuan dan agama.

"Untuk itu saya mewakili masyarakat HKJM Keerom, kami mengajak seluruh masyarakat untuk menolak politik identitas," ucapnya.

Menurut dia, konteks Papua saat ini tidak lagi menjadi milik OAP, melainkan seluruh masyarakat yang sudah lahir dan besar di Papua.

Qomarudin pun mencontohkan dirinya sebagai putra dari keluarga transmigrasi yang sudah menganggap Papua sebagai kampung halamannya. Dengan dasar itu, ia pun ingin terus hidup dan berkontribusi untuk pembangunan di Papua.

"Kami juga masyarakat non Papua harus berkontribusi untuk membangun Papua. Kami berharap siapapun yang ada di tanah Papua, mari kita lakukan demokrasi dengan baik. Jangan ada pengkotak-kotakkan antara orang asli Papua maupun non Papua. Kami juga orang Papua karena orang tua kami, sudah turun temurun lahir besar di Papua," harapnya. (Rilis)


BACA JUGA

Pleno Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Pasca Putusan MK di KPU Papua, Berjalan Aman dan Lancar

Minggu, 21 September 2025 | 08:10 WIB

Matius Fakhiri: Saat Ini Tidak Ada Lagi 01 dan 02, yang ada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua

Minggu, 21 September 2025 | 05:26 WIB

Sah, KPU Papua Tetapkan Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Hasil Pilkada 2024

Sabtu, 20 September 2025 | 19:25 WIB

Sidang PSU Papua Berlanjut ke Tahap Pembuktian, Jubir MARIYO: Demokrasi Harus Kita Hormati Bersama

Rabu, 10 September 2025 | 19:16 WIB
Pilgub Papua

Menang Tipis di PSU, Cagub Matius Fakhiri Ajak Pendukung BTM -CK Bersatu Bangun Papua

Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:24 WIB
TERKINI

Yakobus Basutey Bongkar Masalah SK Ganda Golkar: Jangan Matikan Suara Kader Daerah!

1 Jam yang lalu

Pemusnahan Miras di Puncak Jaya, Wabup Mus Kogoya: Pengedar akan Dipulangkan!

8 Jam yang lalu

Bupati Yahukimo Ajukan PK Kedua Terkait Kasus Dualisme Kepala Kampung, Imbau Warga Tetap Tenang

21 Jam yang lalu

Kabid Humas Polda Papua Hadiri Ibadah Berpulangnya Melani Wamea, Guru Korban Kekerasan di Yahukimo

21 Jam yang lalu

Isi Bensin Sambil Merokok, Tujuh Kios di Yahukimo Ludes Terbakar

23 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com