MENU TUTUP
.

Dispar Biak Libatkan Orang Asli Papua Kelola Objek Wisata

Rabu, 29 Januari 2025 | 06:42 WIB / Redaksi
Dispar Biak Libatkan Orang Asli Papua Kelola Objek Wisata Orang Asli Papua (OAP) menggunakan perahu motor siap mengantar wisatawan ke Pulau Padaido/Aimando menikmati wisata alam bawah laut diving. ANTARA/HO-Dokumentasi Dispa

BIAK,wartaplus.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Biak Numfor, Papua, melibatkan Orang Asli Papua (OAP) untuk mengelola sarana prasarana objek wisata supaya terjaga perawatan.

"Sebagai contoh objek wisata diving di Kepulauan Padaido, kami berikan pelaku usaha ekonomi kreatif OAP Erik Farwas untuk bisa menyediakan semua kebutuhan wisata diving," ujar Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Biak Numfor Berto Sroyer, di Biak, Selasa.

Dia mengakui, untuk fasilitas peralatan objek wisata diving di Kepulauan Padaido semua dikelola masyarakat Orang Asli Papua.

"Hingga saat ini telah disediakan sebanyak 20 unit alat selam untuk melayani wisatawan menikmati keindahan alam bawah laut Padaido/Aimando," katanya lagi.

Begitu juga untuk fasilitas objek wisata diving di Samberpasi, Distrik Aimando, menurut Berto, masyarakat pelaku usaha OAP Immanuel Sarakan telah menyediakan fasilitas diving sebanyak 8 unit.

Keterlibatan Orang Asli Papua mengelola tempat wisata, ujar dia lagi, sebagai bagian dari pelaksanaan program strategis daerah untuk mendongkrak kunjungan wisatawan di sektor wisata unggulan daerah.

Berto mengaku, berbagai objek wisata alam hingga seni budaya suku Biak masih potensial dapat menjadi daya tarik wisatawan Nusantara dan mancanegara pada 2025.

"Biak terkenal sebagai daerah dengan keindahan alam dan budaya yang sangat kental. Hal ini membuat Biak memiliki peluang sangat besar dalam mengembangkan wisata alam dan wisata seni budaya," ujarnya.

Beberapa objek wisata alam dimiliki Biak seperti diving, pantai, air terjun, wisata mangrove serta seni budaya tari daerah Yosim Pancar, tari kreasi seni daerah, snapmor atau budaya Biak menangkap ikan di air laut yang surut serta atraksi budaya khas Biak berjalan di atas batu panas atau apen beyeren dan perang sisa peninggalan perang dunia II goa Jepang dan monumen perang dunia di Anggraidi/Paray.


BACA JUGA

Satgas Ops Damai Cartenz Lumpuhkan Seorang yang Menamakan Dirinya  Komandan Batalyon Semut Merah KKB Yahukimo

Jumat, 07 November 2025 | 13:39 WIB

Freeport Indonesia Gandeng Pemkab Nabire Percepat Penurunan Stunting melalui PASTI Papua

Jumat, 07 November 2025 | 07:53 WIB

Warga Jayawijaya Jangan Terprovokasi Isu Penolakan Militer Non Organik

Jumat, 07 November 2025 | 07:03 WIB

Anggota KKB Jaringan Aibon Kogoya Berhasil Ditangkap Satgas Damai Cartenz di Nabire

Kamis, 06 November 2025 | 20:24 WIB

Tokoh Masyarakat Jayawijaya Imbau Warga Tak Terlibat Dalam Peringatan HUT KNPB 19 November

Kamis, 06 November 2025 | 17:34 WIB
TERKINI

Kantor Hukum Pieter Ell dan Rekan Dampingi Kepala Kampung Yahukimo Serahkan Berkas Alasan PK ke-2

3 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Lumpuhkan Seorang yang Menamakan Dirinya  Komandan Batalyon Semut Merah KKB Yahukimo

11 Jam yang lalu

Freeport Indonesia Gandeng Pemkab Nabire Percepat Penurunan Stunting melalui PASTI Papua

16 Jam yang lalu

Warga Jayawijaya Jangan Terprovokasi Isu Penolakan Militer Non Organik

17 Jam yang lalu

Anggota KKB Jaringan Aibon Kogoya Berhasil Ditangkap Satgas Damai Cartenz di Nabire

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com