MENU TUTUP

Jembatan Rindu di Udara: Dukungan Keluarga untuk Personel Ops Damai Cartenz-2025

Jumat, 07 Februari 2025 | 19:36 WIB / Redaksi
Jembatan Rindu di Udara: Dukungan Keluarga untuk Personel Ops Damai Cartenz-2025 Percakapan singkat yang terjalin melalui panggilan seluler, Kamis (6/2/2025) yang dilakukan anggota Damai Cartenz dengan keluarganya/Foto Istimewa

MIMIKA,wartaplus.com - Langit senja di Pos Ops Damai Cartenz-2025 Sektor Timika tampak berpendar keemasan, seolah ikut menyaksikan pertemuan batin antara para personel yang bertugas dan keluarga mereka di kejauhan. Dalam keheningan yang hanya diisi suara alam, tangan-tangan yang terbiasa menggenggam senjata kini erat memegang gawai. Ada haru yang menyeruak di antara percakapan singkat yang terjalin melalui panggilan seluler, Kamis (6/2/2025).  

Di seberang sana, suara istri, anak, orang tua, atau saudara mengalun seperti alunan doa, menyusup ke hati mereka yang terbiasa tegar. Bharatu Gregorius Wake tak mampu menyembunyikan getar suaranya saat mendengar tawa kecil anaknya. Sementara Bripda Rama Akbar Janottama menatap nanar layar ponselnya, menyimpan rindu yang tak bisa segera dipeluk. Bripda I Gede Chandra Sentana Putra dan Bharaka Yenix Raweyai, S.H. pun merasakan hal yang sama: obrolan yang sederhana, namun sarat makna.  

Bagi mereka, percakapan ini adalah pelepas dahaga emosional. Sejenak, mereka bukan lagi petugas keamanan yang harus selalu waspada, tetapi seorang ayah, anak, atau saudara yang mendamba kebersamaan. Tak ada pelukan, tetapi setiap kata yang diucapkan adalah penguat mental.  

Wakaops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., mengatakan bahwa, momen-momen seperti ini sangat dibutuhkan bagi para personel.  

"Kami memastikan mereka tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga. Dukungan emosional ini adalah bagian dari daya juang mereka," ujarnya.  

Di tanah yang jauh dari rumah, mereka bertugas menjaga keamanan dan kedamaian. Namun, di balik seragam dan senjata, mereka tetaplah manusia yang merindukan kehangatan rumah. Jarak boleh memisahkan, tetapi suara dan doa yang mengalir lewat udara menjadi jembatan rindu yang tak pernah putus.*


BACA JUGA

Di Tengah Api Brimob Polda Papua Dan Aparat keamanan Di Amuk Massa, Prajurit Kopassus Berhasil Dievakuasi

Kamis, 18 September 2025 | 12:05 WIB

Enam Prajurit Kopassus Berhasil Dievakuasi di Tengah Kerusuhan Yalimo, Tiga Luka Berat

Kamis, 18 September 2025 | 12:03 WIB

Brimob Polda Papua Bersama Aparat Keamanan Setempat Berhasil Evakuasi Enam Personel TNI AD Satgas Maleo Kopassus di Yalimo, Tiga Luka Berat

Kamis, 18 September 2025 | 08:40 WIB

Otniel Deda Imbau Masyarakat Papua Terima Keputusan MK Soal Pilgub

Selasa, 16 September 2025 | 17:25 WIB

Kericuhan Yalim, Ketua LMA Jayawijaya: Ciptakan Rasa Damai di Lembah Baliem

Selasa, 16 September 2025 | 15:35 WIB
TERKINI

Disambut Antusias Pedagang, Wapres dan Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Kunjungi Pasar Induk Yotefa

6 Jam yang lalu

Penembakan Tukang Ojek di Puncak Jaya, Satgas Ops Damai Cartenz Evakuasi Jenazah

6 Jam yang lalu

Telkomsel Hadirkan Infrastruktur Jaringan 4G/LTE Baru di Kampung Yawena-Doromena, Bring dan Tetom Kabupaten Jayapura

6 Jam yang lalu

Dampingi Wapres Tinjau PPI Hamadi, Pj Gubernur: Potensi Perikanan di Papua Cukup Besar

6 Jam yang lalu

Di Tengah Api Brimob Polda Papua Dan Aparat keamanan Di Amuk Massa, Prajurit Kopassus Berhasil Dievakuasi

12 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com