Walikota Sorong Emosional Saat Berikan Sambutan HUT Kota Sorong ke 18
SORONG,- 28 Februari menjadi hari bersejarah bagi pemerintahan Kota Sorong dalam menjalankan pemerintahan secara otonom dari pemerintah Kabupaten Sorong ditahun 2000 lalu, diusia tersebut, berbagai hal telah dilakukan oleh pemerintah kota Sorong dibawah kepemimpinan Walikota Sorong, Lambertus Jitmau, bersama Wakil walikota Sorong, dr. Hj. Pahima Iskandar.
Walikota Sorong, Lambertus Jitmau saat bertindak sebagai Inspektur upacara Hari Ulang tahun ke-18 di lapangan kantor Walikota Sorong, Papua Barat, Rabu (28/2), menegaskan sejak hadirnya Kota Sorong merupakan upaya untuk memperpendek rentan kendali pemerintahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dimulai dari pembangunan fasilitas jalan dua jalur, peningkatan bandara Domine Eduard Osok Kota Sorong, pelabuhan Sorong serta pembangunan dari sisi non fisik lainnya.
"Pembangunan telah dilakukan secara berkelanjutan, kita siapkan fasilitas Bandara Domine Eduard Osok, pelabuhan dan jalan juga pembangunan dari sisi lainnya, oleh karenanya kami harap agar adanya dukungan masyarakat terhadap pembangunan yang dilakukan kota Sorong, apalagi kota Sorong sebagai daerah berkembang sehingga banyak yang tertarik untuk datang di Kota Sorong" terang Lambertus.
Selain kemajuan pembangunan yang pesat di Kota Sorong, Walikota juga sempat emosional saat menyinggung persoalan tapal batas antara Kota Sorong dan Kabupaten Sorong yang belakangan kembali memanas.
"Soal tapal batas, kita harus menghormati pencetus pemekaran saat itu. Pak Wanane dan Pak Jumame adalah Putra terbaik Papua yang saat itu memekarkan wilayah Kota dan Kabupaten Sorong dengan perencanaan yang baik. Jadi batas tugu Pawbili itu sudah wilayah masing-masing. Jangan asal main klaim ini wilayah ini atau wilayah itu. Semua sudah diatur dalam UU saat itu," luap Lambert.
Upacara berlangsung hikmat, dihadiri pula oleh mantan Walikota Sorong, Drs. J.A.Jumame, mantan Wakil Walikota Henky Rumbiak, mantan Sekda Frederik Kambuaya dan sejumlah mantan pejabat Pemkot Sorong serta diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-kota Sorong, perwakilan anggota TNI dan Polri, Aparatur Sipil Negara dilingkungan pemda Kota Sorong, serta pelajar dan mahasiswa se-Kota Sorong. [Ola]