Hari Integrasi Papua ke NKRI, Diharapkan Akses Pendidikan Terbuka Seluasnya untuk Generasi Muda

JAYAPURA, wartaplus.com - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Barisan Merah Putih (BMP) Papua menggelar acara jalan santai bertajuk "Papua Eduwalk 2025", bertempat di pelataran kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (01/05/2025) pagi.
Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 yang puncaknya digelar Jumat besok, 02 Mei 2025, sekaligus peringatan Hari Integrasi Papua ke NKRI, 01 Mei 1963.
Dengan mengusung tema “Melangkah Cerdas, Papua Generasi Emas”, acara ini menjadi simbol komitmen pemerintah dan masyarakat Papua dalam mendorong generasi muda Papua, menuju masa depan yang lebih baik.
Kegiatan jalan santai diikuti oleh 1.500 peserta dari para pelajar, guru, ASN dan TNI Polri, dan dibuka secara resmi oleh Pj Sekda Papua, Suzanna Wanggai mewakili Gubernur.
Tampak hadir Ketua DPR Papua, Denny Bonai, Kabinda Papua Brigjen TNI Bayu Sudarmanto, Ketua BMP Max Ohee, dan sejumlah perwakilan Forkopimda lainnya, Kepala Dinas Pendidikan Christian Sohilait, sejumlah pimpinan OPD dan instansi vertikal.
Pj Sekda Suzanna Wanggai mengatakan, kegiatan pendidikan sangat penting tak hanya pendidikan formal tetapi juga bagaimanan pendidikan diperoleh dari pembentukan karakter keseharian kita.
"Salah satunya dengan berolahraga, seperti yang kita lakukan sekarang, juga bagaimana kita menghormati sesama itu juga sangat penting," ujarnya kepada wartawan.
Berkaitan dengan peringatan Hari Integrasi Papua ke NKRI, Susi berharap para generasi muda dapat melakukan hal hal positif dan menjauhi hal negatif.
"Tentunya sebagai orang tua, kita harus menjaga mendidik anak kita dengan baik. Bicara Integrasi, siapa yang mengisi? tentunya anak anak generasi penerus Papua," tukasnya.
"Sebagai pemerintah, kita juga harus membuka seluas luasnya akses pendidikan, sebagai langkah mencerdaskan bangsa dan mewujudkan generasi emas Papua," sambungnya.
Libatkan Stake Holder
Hal senada juga disampaikan Christian Sohilait, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua.
Menurutnya, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, tidak semuanya menjadi tugas dari Dinas Pendidikan, tetapi semua stake holder harus terlibat.
Masalah pendidikan di Papua cukup kompleks, seperti masalah infrastruktur yang tidak memadai, SDM Guru, dan juga kurangnya partisipasi masyarakat.
"Ini semua yang perlu kita dorong, bagaimana semua bisa terlibat dalam meningkatkan mutu pendidikan di Papua," tegasnya.
Ketua Barisan Merah Putih (BMP) Papua, Max Ohee menuturkan, Hari Integrasi Papua ke NKRI sangat berkaitan dengan pendidikan.
"Hari baliknya Papua ke NKRI, berarti Papua yang sebelumnya banyak ketertinggalan dalam dunia pedidikan harus bangkit. Momen ini kita padukan, kita melakukan peradaban baru, dimana sebelumnya kita dijajah Belanda sangat susah, tidak ada satupun bangunan yang kelihatan tapi setelah kita bergabung dengan NKRI, kita lihat di Papua sekarang pembangunan dimana mana, sehingga genarasi muda bisa melakukan apa saja, artinya dengan bergabungnya Papua ke NKRI kita sudah bebas dari penjajahan," jelasnya.
Jangan Terprovokasi Isu
Max Ohee yang juga menjabat Ketua II MRP dari pokja adat mengajak masyarakat Papua untuk mensyukuri Hari Integrasi ini.
"Kita harus terima dengan rasa syukur, bahwa kita masyarakat Papua bisa membangun diri kita dalam bingkai NKRI," ucapnya.
Max Ohee juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi isu yang mengatakan Papua akan merdeka.
"Itu bohong," tegasnya.
Ia juga mengimbau kepada generasi muda Papua agar terus bersekolah dengan baik.
"Kalau ada sekelompok orang yang berseberangan dengan NKRI dan mengatakan tidak perlu bersekolah, bekerja karena Papua akan merdeka, jangan dipercaya itu hoaks, itu bohong," imbau tegasnya
"Mari kita lakukan hidup dengan baik, dorong generasi muda untuk berpendidikan baik agar meraih cita dan kelak bisa menjadi pemimpi hebat, membangun daerah Papua di masa yang akan datang," ajaknya.
Setelah jalan santai, kegiatan dilanjutkan dengan penayangan video sejarah Papua dan testimoni terkait hari Aneksasi Papua, yang menjadi momen refleksi dan edukasi sejarah bagi peserta. Hiburan serta pembagian doorprize dan pasar murah menambah semarak kegiatan.**