MENU TUTUP

Guru dan Penyuluh Agama ASN Harus Jadi Teladan Moderasi dan Kerukunan

Rabu, 16 Juli 2025 | 04:22 WIB / Cholid
Guru dan Penyuluh Agama ASN Harus Jadi Teladan Moderasi dan Kerukunan kegiatan Dialog Multikultural bagi Guru dan Penyuluh Agama ASN, Senin (15/07/2025), di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura/Kemenag Papua

JAYAPURA,wartaplus.com — Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Papua, Klemens Taran, secara resmi membuka kegiatan Dialog Multikultural bagi Guru dan Penyuluh Agama ASN, Senin (15/07/2025), di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura.

Dalam sambutannya, Kakanwil menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai kerukunan dan moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk. Menurutnya, guru dan penyuluh agama ASN memiliki peran strategis sebagai pelayan publik dan pembina umat.

“Papua adalah miniatur Indonesia dalam keragaman. Keragaman ini adalah anugerah, tapi jika tidak dikelola dengan bijak bisa menjadi tantangan. Karena itu, dialog multikultural seperti ini bukan sekadar forum formal, tapi momentum strategis untuk memperkuat kapasitas guru dan penyuluh dalam merawat kerukunan,” ujarnya.

Kakanwil mengingatkan bahwa tugas guru dan penyuluh bukan hanya menyampaikan ajaran agama, tetapi juga menjadi teladan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, keadilan, toleransi, dan empati. Nilai-nilai ini merupakan fondasi utama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Kakanwil juga menyoroti urgensi menjaga netralitas ASN, khususnya menjelang perhelatan politik nasional yang tinggal beberapa pekan lagi.

“Saya ingatkan, ASN Kementerian Agama, terutama guru dan penyuluh, jangan sekali-sekali terlibat politik praktis. Jangan coba-coba membawa bendera politik ke ruang kelas atau forum penyuluhan. Jika ketahuan, tidak ada kompromi,” tegasnya.

Kakanwil menambahkan, ASN Kementerian Agama memiliki tiga peran istimewa, yakni sebagai aparatur negara di pagi hingga sore, sebagai anggota keluarga di rumah, dan sebagai pembina umat di tengah masyarakat. Ketiga peran tersebut, menurutnya, menuntut integritas dan sikap keteladanan.

“Karena itu saya biasa bilang ASN Kemenag harus jadi ‘setengah malaikat’. Artinya, ucapan dan tindakan kita harus dijaga. Jangan sampai jadi sumber provokasi, apalagi di masa sensitif seperti saat ini,” ujarnya.

Menutup sambutan, Kakanwil mengajak seluruh peserta untuk menjadikan dialog ini sebagai ruang belajar bersama, membangun jejaring lintas iman yang produktif, dan memperkuat semangat hidup berdampingan secara damai.

“Mari jadikan kegiatan ini sebagai jembatan menuju masyarakat Papua yang rukun, adil, dan damai,” ajaknya.

Ketua Tim Ortala dan KUB Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Elisabet Maru Toding Bunga, menyampaikan bahwa Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua merupakan cerminan keberagaman Indonesia, tempat masyarakat dari berbagai suku, agama, dan budaya hidup berdampingan secara harmonis.

“Karena itu, guru agama dan penyuluh agama ASN memiliki peran strategis dalam membina umat, menyampaikan nilai-nilai keagamaan yang menyejukkan, dan menjunjung tinggi semangat toleransi serta kebangsaan,” jelasnya.

Kegiatan ini dilandasi oleh sejumlah regulasi, antara lain:
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
• Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama;
• Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kanwil Kemenag Papua Nomor 1215 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Dialog Multikultural.

Elisabet  menjelaskan tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman para guru dan penyuluh agama ASN tentang prinsip multikulturalisme, memperkuat pengetahuan mengenai moderasi beragama, membangun jejaring lintas sektoral, serta menumbuhkan sikap toleran dan saling menghormati antarumat beragama.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Kepala Kanwil Kemenag Papua, Rektor Universitas Cenderawasih, Ketua Majelis Rakyat Papua

Elisabet menjelaskan bahwa peserta berasal dari kalangan guru agama dan penyuluh agama ASN lintas agama, meliputi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Kegiatan dilaksanakan dengan metode presentasi, tanya jawab, dan dialog interaktif. Untuk pembiayaan kegiatan bersumber dari DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Tahun Anggaran 2025.

“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat nyata dalam memperkuat persaudaraan, mempererat kebinekaan, serta meneguhkan komitmen kita bersama membangun Indonesia yang rukun dan damai, khususnya di Kota Jayapura,” tutupnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pejabat administrator Kanwil Kemenag Provinsi Papua, para peserta kegiatan dan anggota tim Ortala dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Provinsi Papua.*


BACA JUGA

Uji Kompetensi Memastikan Kapasitas Penghulu 

Rabu, 16 Juli 2025 | 04:27 WIB

Tyas A. Fatoni Dilantik Jadi Pj Ketua TP PKK Provinsi Papua

Selasa, 15 Juli 2025 | 19:24 WIB

Polda Papua Serentak Laksanakan Apel Gelar Pasukan Ops Patuh Cartenz 2025

Selasa, 15 Juli 2025 | 19:14 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz Hadirkan Rasa Aman dan Kehangatan di Tengah Masyarakat Sinak

Selasa, 15 Juli 2025 | 13:54 WIB
TERKINI

Uji Kompetensi Memastikan Kapasitas Penghulu 

9 Jam yang lalu

Guru dan Penyuluh Agama ASN Harus Jadi Teladan Moderasi dan Kerukunan

9 Jam yang lalu

Tyas A. Fatoni Dilantik Jadi Pj Ketua TP PKK Provinsi Papua

18 Jam yang lalu

Polda Papua Serentak Laksanakan Apel Gelar Pasukan Ops Patuh Cartenz 2025

18 Jam yang lalu

Pangdam Cenderawasih Letakkan Batu Pertama Pembangunan SMA Unggulan Taruna Cenderawasih di Jayapura

18 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com