MENU TUTUP

Satgas Pamtas RI-PNG Statis Yonif 751/VJS Siap Bantu Pemulangan Pengungsi di Pegunungan Bintang

Sabtu, 02 Agustus 2025 | 10:12 WIB / Redaksi
Satgas Pamtas RI-PNG Statis Yonif 751/VJS Siap Bantu Pemulangan Pengungsi di Pegunungan Bintang Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–PNG Statis Koops Swasembada Yonif 751/VJS menyatakan komitmennya untuk membantu pemulangan warga pasca-kerusuhan di Kabupaten Pegunungan Bintang/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com — Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–PNG Statis Koops Swasembada Yonif 751/VJS menyatakan komitmennya untuk membantu pemulangan warga pasca-kerusuhan di Kabupaten Pegunungan Bintang. 

Hal ini disampaikan dalam rapat bersama Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, DPRD setempat, serta sejumlah tokoh masyarakat di ruang rapat Guest House Susteran, Distrik Serambakon, Kamis (31/7/2025).

Rapat tersebut secara khusus membahas rencana pemulangan warga yang mengungsi ke hutan sejak kerusakan tiga jembatan yang dilakukan Organisasi Papua Mereka  (OPM). Dimana pada 22 Juli 2025 TNI dari Satgas Pamtas RI–PNG Statis Koops Swasembada telah melakukan perbaikan terhadap ketiga jembatan penghubung antara Kampung Serambakon-Distrik Oksop-Oksibil.

Dansatgas Yonif 751/VJS, Letkol Inf Erwan Harliantoro, menegaskan bahwa perbaikan terhadap akses infrastruktur tersebut bukti nyata hadirnya TNI di tengah masyarakat tidak hanya menjaga keamanan tapi juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Pihaknyapun siap membantu memulihkan situasi, termasuk memfasilitasi pemulangan warga ke kampung halaman masing-masing.

"Kami dari Satgas Pamtas RI-PNG Statis Koops Swasembada Yonif 751/VJS, siap membantu kepulangan warga," tegas Letkol Inf Erwan Harliantoro.

Ia menambahkan bahwa Satgas Yonif 751/VJS sebelumnya juga telah menyalurkan bantuan berupa beras dan sembako bagi para pengungsi.

"Kami ingin memastikan para pengungsi tetap mendapatkan kebutuhan dasar, khususnya makanan," imbuhnya.

Satgas Pamtas RI-PNG Statis Koops Swasembada  Yonif 751/VJS juga menyatakan kesiapannya untuk mendirikan tenda sementara bagi warga yang belum memiliki tempat tinggal. Mereka pun siap membantu pembangunan rumah jika bahan bangunan telah disediakan oleh pemerintah.

Kami siap membantu membangun rumah bagi warga, asalkan bahan bangunan disiapkan oleh pemerintah. Semua ini demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Letkol Erwan turut meluruskan isu yang menyebut TNI menggunakan gereja sebagai pos. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan diduga disebarkan untuk membentuk opini negatif terhadap TNI serta membangkitkan simpati terhadap OPM.

"Saya pastikan isu tersebut tidak benar. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Jika terdapat informasi negatif, segera laporkan agar dapat kami klarifikasi secara langsung," tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Dansatgas Yonif 751/VJS menyerahkan sebuah rekaman video kepada anggota DPRD dan tokoh masyarakat yang hadir di ruang rapat. Video itu dijadikan bukti bahwa TNI tidak menjadikan gereja sebagai pos, melainkan hadir untuk mengajak warga bergotong royong membersihkan tempat ibadah tersebut.

Sementara itu, Kepala Distrik Oksop, Alfred Tapyor, menyampaikan apresiasi atas respons cepat dan langkah konkret yang diambil oleh Satgas Pamtas RI-PNG Statis Koops Swasembada dalam mengatasi persoalan di lapangan. Terutama dalam menyelesaikan persoalan infrastruktur dimana TNI telah melakukan perbaikan terhadap tiga jembatan penghubung antara Kampung Serambakon, Distrik Oksop, dan Oksibil, yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat tindakan OPM.

Ia berharap dukungan terhadap kepulangan para pengungsi dapat menjadi langkah awal dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali di Distrik Oksop. Selain itu, upaya ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas serta memperkuat stabilitas sosial dan ekonomi di daerah tersebut, sehingga kehidupan masyarakat dapat kembali normal dan berkembang lebih baik.
 
"Semoga langkah ini mendorong terciptanya kesejahteraan dan kedamaian di tengah masyarakat," pungkas Alfred Tapyor.


BACA JUGA

8 September Insiden Tambang Bawah Tanah Freeport, Sampai Hari Ini 7 Pekerja Belum Ditemukan

Rabu, 17 September 2025 | 08:26 WIB

Kecelakaan Kerja di PT Freeport Indonesia Selama 20 Tahun Terakhir

Rabu, 17 September 2025 | 07:24 WIB

Otniel Deda Imbau Masyarakat Papua Terima Keputusan MK Soal Pilgub

Selasa, 16 September 2025 | 17:25 WIB

Ondofolo Babrongko Imbau Masyarakat Papua Terima Putusan MK Soal Gubernur

Selasa, 16 September 2025 | 17:23 WIB

Kericuhan Yalim, Ketua LMA Jayawijaya: Ciptakan Rasa Damai di Lembah Baliem

Selasa, 16 September 2025 | 15:35 WIB
TERKINI

8 September Insiden Tambang Bawah Tanah Freeport, Sampai Hari Ini 7 Pekerja Belum Ditemukan

2 Jam yang lalu

Kecelakaan Kerja di PT Freeport Indonesia Selama 20 Tahun Terakhir

3 Jam yang lalu

Otniel Deda Imbau Masyarakat Papua Terima Keputusan MK Soal Pilgub

17 Jam yang lalu

Ondofolo Babrongko Imbau Masyarakat Papua Terima Putusan MK Soal Gubernur

17 Jam yang lalu

Rusuh Yalimo: 8 Orang Luka, Puluhan Bangunan dan Belasan Sepeda Motor Dibakar

19 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com