MENU TUTUP
Melawan Lupa

Ketua Komnas HAM Papua: Tragedi Big Gossan Freeport Jadi Bencana Tambang Terburuk Dalam Sejarah Indonesia

Selasa, 30 September 2025 | 07:11 WIB / Cholid
Ketua Komnas HAM Papua: Tragedi Big Gossan Freeport Jadi Bencana Tambang Terburuk Dalam Sejarah Indonesia Ilustrasi wartaplus.com

TIMIKA, wartaplus.com - 7 pekerja tambang yang terjebak longsor lumpur basah atau wet muck slide yang runtuh di area tambang bawah tanah di lokasi Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia 8 September lalu menyisakan kabar duka. 2 pekerja sudah ditemukan dan 5 masih dicari hingga hari ini.

Namun kecelakaan kerja paling dramatis yang pernah terjadi di PT Freeport Indonesia berdasarkan berbagai sumber yang diperoleh wartaplus.com adalah kecelakaan kerja dengan korban jiwa tertinggi di PT Freeport Indonesia (PTFI) terjadi pada 14 Mei 2013, di area tambang bawah tanah Big Gossan, Tembagapura, Mimika, Papua.

Insiden ini adalah runtuhnya terowongan saat 38 pekerja sedang mengikuti pelatihan keselamatan kerja di kedalaman sekitar 600 meter.

"Insiden ini merupakan salah satu bencana pertambangan terbesar di Indonesia, yang menewaskan 28 pekerja dan melukai 10 lainnya,"ujar Ketua Komnas HAM Papua Frits Bernard Ramandey kepada wartaplus.com, Selasa (30/9/2025).

Akibatnya, 28 pekerja tewas dan 10 lainnya luka-luka, menjadikannya bencana tambang terburuk dalam sejarah Indonesia. Kejadian ini memicu kritik keras dari serikat buruh, IndustriALL Global Union, dan Komnas HAM, yang menyebutnya sebagai pelanggaran hak hidup akibat kelalaian

Tragedi Big Gossan bukan insiden tunggal. Dalam kurun 2005–2015, PTFI mencatat lebih dari 40 kematian akibat kecelakaan kerja, dengan puncak pada 2013–2014. Insiden ini memperkuat citra tambang Grasberg sebagai salah satu lokasi kerja paling berbahaya di dunia, meskipun juga merupakan tambang tembaga dan emas terbesar.

Dikatakan Ramandey,  tragedi  Big Gosan dalam catatan kami, Komnas HAM saat itu telah telah menyerahkan rekomendasi kepada PTFI dan Freeport-McMoRan (induk perusahaan di AS) melalui Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Februari 2014.

Penilaian Komnas HAM menegaskan bahwa tragedi Big Gossan bukan hanya kecelakaan teknis, tetapi juga kegagalan sistemik dalam manajemen keselamatan dan pengawasan, yang mencerminkan pelanggaran hak pekerja. *


BACA JUGA

Satgas Ops Damai Cartenz, Polres Yahukimo, Brimob, dan TNI Amankan Evakuasi Korban Aksi KKB 

Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:38 WIB

Evakuasi Korban Seradala: Satgas Ops Damai Cartenz dan Aparat Gabungan Utamakan Keselamatan Warga

Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz Bersama Polres Yahukimo, Brimob Polda Papua dan TNI Berhasil Evakuasi Korban Selamat dan Jenazah Korban Aksi KKB 

Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:32 WIB

Kompolnas Dorong Polri Humanis di Tanah Papua, Strategi Dialog Lebih Dibutuhkan Dibanding Senjata

Kamis, 02 Oktober 2025 | 17:45 WIB

Masyarakat Papua Diajak Aktif Dukung Stabilitas Keamanan Bersama Satgas Ops Damai Cartenz

Kamis, 02 Oktober 2025 | 05:04 WIB
TERKINI

Pengukuhan Bunda PAUD se-Papua Tengah, Ursula Wonda Resmi Jabat Bunda PAUD Puncak Jaya

2 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz, Polres Yahukimo, Brimob, dan TNI Amankan Evakuasi Korban Aksi KKB 

9 Jam yang lalu

Evakuasi Korban Seradala: Satgas Ops Damai Cartenz dan Aparat Gabungan Utamakan Keselamatan Warga

9 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Bersama Polres Yahukimo, Brimob Polda Papua dan TNI Berhasil Evakuasi Korban Selamat dan Jenazah Korban Aksi KKB 

9 Jam yang lalu

Kompolnas Dorong Polri Humanis di Tanah Papua, Strategi Dialog Lebih Dibutuhkan Dibanding Senjata

12 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com