Gunakan Helikopter Aparat Gabungan TNI/Polri Serang Markas TPN/OPM di Nduga
KENYAM, – Puluhan aparat gabungan TNI/Polri dikabarkan melakukan pengejaran dan penyerangan terhadap kelompok TPN/OPM di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Rabu (11/7) siang.
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) kabupaten Nduga, Jhony Beon kepada Wartaplus.com, Rabu (11/7) malam menyampaikan, penyerangan dilakukan sejak pagi dengan menggunakan helikopter untuk mengangkut aparat dari Kenyam ibukota kabupaten Nduga menuju Kampung Alguru.
“Informasi yang kami terima dari Kepala Kampung Alguru, bahwa penyerangan dilakukan sejak pagi menggunakan helikopter. Ada 6 kali helikopter mendrop pasukan ke Kampung Alguru. Mereka turun dari helikopter menggunakan tali. Ada juga penembakan yang dilakukan dari atas helikopter,” katanya
Jhoni mengungkapkan, dalam penyerangan yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI/Polri tersebut, kelompok TPN/OPM sempat memberikan perlawanan, sehingga terlibat aksi baku tembak.
"Dalam penyerangan yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI/Polri, masyarakat setempat mendengar bunyi ledakan seperti bom, sedikitnya ada 5 kali bunyi ledakan yang terdengar selain bunyi tembakan,” ungkapnya.
Diakui Jhony, Kampung Alguru telah dikuasai oleh kelompok TPN/OPM selama 2 minggu terakhir.
"Kampung Alguru sudah dikuasai oleh kelompok TPN/OPM sejak dua minggu lalu, pasca mundur dari ibu Kota Kenyam,” akunya
Meski terlibat aksi baku tembak sejak pagi, namun Jhon mengaku belum mendapatkan informasi adanya korban jiwa baik dari aparat maupun kelompok TPN/OPM.
“Hingga malam ini belum ada korban jiwa yang diketahui, mungkin besok pagi baru dilihat, apakah ada korban atau tidak. Tapi Kampung Alguru sudah berhasil di rebut oleh aparat gabungan TNI/Polri tadi sore,” bebernya.
Dia menambahkan, pasca penyerangan yang dilakukan, masyarakat setempat merasa takut dan mengungsi ke kampung-kampung terdekat.
“Masyarakat kita mengungsi ke kampung-kampung terdekat. Ada yang lari ke distrik Yarek lewat jalur laut, ada yang ke Distrik Wondama, dan juga ada yang lari ke kabupaten Asmat untuk menyelamatkan diri. Sementara di ibu kota saat ini hanya sedikit masyarakat bersama TNI/Polri,” bebernya lagi
Jhony mengimbau warga yang ada di Ibu Kota Kenyam untuk selalu waspada, karena pihaknya menduga akan ada aksi balasan dari kelompok TPN/OPM.
“Dengan penyerangan ini pasti ada reaksi balik dari TPN/OPM, sehingga saya menghimbau masyarakat untuk waspada,” imbaunya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Polda Papua. Kabid Humas Polda Papua yang di konfirmasi Wartaplus.com belum memberikan pernyataan.*