Hadiah Rumah dan Jabatan PNS Menanti Para Peraih Medali Asian Games
WARTAPLUS - Menteri Pemudan dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan bahwa siapapun yang mengaku warga negara Indonesia wajib hukumnya mendukung kompetisi olahraga Asian Games 2018. Karena Indonesia jadi tuan rumah, maka suksesnya gelaran tersebut secara otomatis akan membawa nama harum bangsa.
"Ini adalah hajat Indonesia. Kalau kita mengaku warga Indonesia, wajib hukumnya mendukung Asian Games. Kalau kita mengaku warga merah putih, mari kita wujudkan bahwa Indonesia adalah negara yang aman dan nyaman," kata Menpora saat pelantikan DPD KNPI Jatim di Surabaya, Sabtu, 21 Juli 2018.
Semua elemen bangsa, termasuk KNPI, harus terlibat dalam Asian Games karena ini adalah sejarah bagi bangsa Indonesia. Dia juga meminta semuanya mendoakan para atlet Indonesia yang bakal berjuang nanti.
"Kita semua harus terlibat, paling tidak mendoakan agar para atlet yang saat ini berikhtiar ini sekuat hati dan sekuat tenaga mereka bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia," tandas Imam.
Pemerintah sendiri, lanjut pria asal Bangkalan, Madura, itu, menyiapkan sokongan penyemangat bagi atlet Indonesia agar meraih medali saat berlaga di Asian Games. Bonus Rp1,5 miliar disiapkan bagi setiap atlet peraih medali emas.
"Itu belum (bonus) yang ganda maupun tim. Itu (bonus Rp1,5 miliar bagi atlet) inividual," kata Imam.
Tidak hanya atlet, bonus juga disiapkan pemerintah kepada pelatih atlet nasional. Bonus itu belum termasuk pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil para atlet berprestasi di Asian Games.
"Selain itu pegawai negeri sipil bagi mereka peraih emas dan perak, sudah menunggu di depan mata, dan juga rumah," ucap Imam.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Jatim, Mochammad Nur Arifin, mengatakan bahwa pemuda di Jatim siap mendukung suksesnya Asian Games. Sebagai bagian dari dukungan, pelantikan KNPI dikemas dengan tema Asian Games.
"Kepada Pak Menpora kami bilang, ini salah satu bentuk dukungan kita, begitu dilantik langsung kerja, yakni ikut mempromosikan Asian Games," kata Wakil Bupati Trenggalek itu.