MENU TUTUP

Trik Agara Anak Tak Kecanduan Gadget dari Kak Seto

Selasa, 24 Juli 2018 | 10:50 WIB / rmol
Trik Agara Anak Tak Kecanduan Gadget dari Kak Seto istimewa

WARTAPLUS - Gadget bagi anak ibarat dua sisi mata uang. Dianggap baik, karena membuat sang buah hati melek teknologi, namun gadget juga bisa membuat anak kecanduan hingga lupa dengan aktivitas lainnya.

"Kenapa anak sekarang senang main gadget, karena mengikuti orangtua. Orangtua juga sibuk bermain gadget, walaupun itu mungkin (dilakukan karena) pekerjaan dan sebagainya. Jadi, perilaku anak tidak lepas dari kebiasaan orangtua," kata Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, Senin 23 Juni 2018.

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu, justru menyayangkan sikap orangtua yang lalai dalam memperhatikan buah hatinya. Banyak orangtua dianggap gagal menjadi sahabat bagi anaknya sendiri, padahal keluarga adalah lingkungan terkecil dalam membentuk kepribadian anak.

"Kebersamaan dengan anak yang kurang membuat anak kecanduan gadget. Orangtua harus memposisikan sebagai sahabat, jangan seperti memberikan komando atau intruksi. Marilah jadi sahabat anak, sehingga tidak ada sesuatu yang membuat anak tertekan di dalam keluarga," ujarnya.

Dia mengatakan, pada 4 Mei 2018 lalu, ia mencanangkan Gerakan Nasional Saya Sahabat Anak (Sasana). Gerakan itu mendapat respons positif dari Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Sosial, Idrus Marham, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

"Di situ, saya minta Pak Presiden untuk meluangkan waktunya bermain bersama anak-anak di Istana Negara. Kita bermain bergembira dengan permainan tradisional gobak sodor, engklek, egrang, dan lain-lain," tutur Seto.

Dia pun mengajak semua lapisan masyarakat untuk kompak menjadi sahabat anak, mulai dari gubernur, wali kota atau bupati, perangkat desa mulai dari camat, lurah serta ketua RW/RT hingga para orangtua.

"Jadi, kita bisa bercengkrama dengan anak karena hal paling sederhana mendengar suara anak. Kita perlu melakukan rapat keluarga, bisa dalam bentuk membacakan dongeng maupun cerita lainnya," katanya.

Sementara itu, dalam gerakan Saya Sahabat Anak telah dirancang beberapa konsep untuk mendekatkan orangtua dengan anak. Salah satunya, 18-21 dan gerakan 3 B (bermain, berdialog/bercerita, dan belajar).

"Gerakan 18-21 adalah mulai jam 18.00 sampai 21.00, semua televisi dan gadget setop dari anak-anak. Kemudian, dilanjutkan dengan gerakan 3B mengajak anak bermain, berdialog, bercerita, dan belajar. Bisa belajar agama, nilai moral, tapi dalam suasana ngobrol dari hati ke hati," ucap psikolog anak ini.


BACA JUGA

Satgas JPH Papua Perkuat Pengawasan Produk Nonhalal di Lima Titik Retail Kota Jayapura

Jumat, 04 Juli 2025 | 14:56 WIB

Jaga Ketahanan Fisik di Tengah Medan Tugas, Dokter Subsatgas Kesehatan Ops Damai Cartenz Periksa Kesehatan Personel di Yahukimo

Senin, 14 April 2025 | 07:50 WIB

Dinkes Papua Selatan Sediakan Rp18 miliar Untuk Pengobatan OAP

Rabu, 09 April 2025 | 06:05 WIB

Kapolda Papua dan Bhayangkari Lakukan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Anshar

Selasa, 25 Maret 2025 | 03:27 WIB

DPC Peradi Kota Jayapura Berbagi Berkah di Bulan Suci Ramadhan

Sabtu, 22 Maret 2025 | 18:53 WIB
TERKINI

Evakuasi Jenazah Joni Hendra Berjalan Lancar, Satgas Damai Cartenz Siap Tindak Tegas Pelaku Penembakan

7 Jam yang lalu

Warga Tewas di Yahukimo, Satgas Damai Cartenz Dalami Motif dan Jaringan Pelaku

11 Jam yang lalu

Warga Sipil Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya, Satgas Ops Damai Cartenz Buru Pelaku

1 Hari yang lalu

Seorang Warga Ditikam di Rumahnya Hingga Tewas, Satgas Damai Cartenz: KKB Terlibat Dalam Pembunuhan

1 Hari yang lalu

Serius Bangun Budaya Kerja Sehat Membawa Indosat Raih Penghargaan Great Place To Work

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com