MENU TUTUP
Proses Hukum Bila Bertentangan Dengan Ideologi

Begini Penjelasan Rektor Uncen Terkait Atribut dan Yel Yel Papua Merdeka Saat Ospek

Selasa, 14 Agustus 2018 | 13:36 WIB / Andi Riri
Begini Penjelasan Rektor Uncen Terkait Atribut dan Yel Yel Papua Merdeka Saat Ospek Rektor Universitas Cenderawasih, Apolo Safanpo didampingi sejumlah dekan saat memberikan keterangan pers, Selasa (14/8)/Andi Riri

JAYAPURA, - Universitas Cenderawasih memberikan klarifikasi terkait pemakaian atribut (gelang bemotif bintang kejora) serta yel yel Papua Merdeka saat pelaksanaan Pra Ospek atau Program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2018 bagi mahasiswa baru di tiga fakultas yakni fakultaS Fisip, Tekhnik dan MIPA.

Rektor Uncen, Dr.Ir Apolo Safanpo, ST.MT dalam keterangan persnya, Selasa (14/8) mengakui, pemakaian gelang bintang kejora dan yel yel Papua Merdeka diluar sepengetahuan pihak kampus. Dia menuding ada kelompok atau pihak tertentu yang sengaja melakukan intervensi terhadap panitia ospek di tingkat fakultas untuk melakukan hal hal yang tidak sesuai dengan Standar Operasional (SOP) dan Prosedur PKKMB sebagaimana mengacu pada keputusan menteri tentang pedoman pelaksanaan PKKMB di perguruan tinggi.

"Segala kegiatan yang tidak sesuai dengan pedoman PKKMB dan SOP Uncen tahun 2018 adalah melanggar peraturan yang berlaku di lingkungan universitas cenderawasih," tegas Apolo yang dalam keterangan persnya didampingi sejumlah Dekan Fakultas. 

Dikatakan, pelaksanaan Ospek atau PKKMB baru digelar hari ini, Senin 13 Agustus 2018 bertempat di Auditorium Universitas Cenderawasih yang diikuti lebih dari tiga ribu dari total sembilan ribu lebih mahasiswa baru.

"Jadi yang kemarin itu (Senin) Pra PKKMB itu meliputi sosialisasi atau penjelasan tentang SOP PKKMB , latar belakang pelaksanaan, tujuan pelaksanaan, sasaran yang ingin dicapai, waktu dan tempat pelaksaan, materi dan pemateri beserta kelengkapan atribut yang harus dibawa," jelasnya. 

Menyoal atribut dan yel yel papua merdeka yang sempat viral di media sosial, Apolo secara tegas menyatakan tindakan tersebut jelas bertentangan dengan ideologi negara dan bangsa

"Oleh karena itu kami akan memanggil para Dekan, Pembantu Fekan III, Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) untuk dimintai keterangan termasuk dari mahasiswa baru tentang hal yang dimaksud," ujar Apolo seraya menambahkan dirinya baru mengetahui adanya kejadian di tiga fakultas tersebut setelah mendapat video dan foto  melalui pesan whatsup pada malam harinya. 

"Saya tidak tahu ini dari kelompok mana, profesinya apa, siapa yang mengundang untuk memberikan materi. Padahal sesuai SOP tidak ada materi yang diberikan saat Pra PKKMB,"imbuhnya.

Secara tegas mantan Dekan Fakultas Tekhnik Uncen ini mengatakan bagi siapa saja mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan melanggar peraturan akademisi, tata kehidupan kampus maka  akan diberikan sanksi yang tegas 

"Dan apabila melakukan tindakan kriminal atau tindakan lain yang bertentangan dengan ideologi negara maka kami akan proses sesuai hukum. Oleh karena itu kami akan bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk mengusut kasus ini,"tegasnya.

Kelompok Diluar Kampus

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uncen, Nomensen Mambraku menegaskan kelompok yang melakukan intervensi bukanlah terbentuk dalam lingkungan kampus.

"Mereka membentuk diri diluar kemudian menempatkan diri dalam kampus dengan identitas yang tidak jelas," ujar Mambraku.

Karena hal itu, aku Mambraku, seorang Rektor tidak bisa mengambil keputusan yang tegas dalam mengambil langkah yang berhubungan dengan sifat tindak pidana. Sebab perbuatan kriminal adalah kewenangan kepolisian.

"Jadi yang hanya bersifat akademik, peraturan akademik, pertentangan dengan mahsiswa dan peratutan akademik itu yang punya kewajiban rektor,"jelasnya.

"Kampus ini milik bersama masyarakat Papua. Terutama orang Papua oleh karenanya mari kita  sama sama menjaga kampus ini sebagai bagaian dari mencerdaskan kehidupan orang Papua,"ajaknya.

Sementara itu dari pantauan wartaplus.com saat pembukaan ospek di auditorium Uncen pagi tadi, tampak  aparat kepolisian berjaga jaga diluar gedung auditorium. Penjagaan ini untuk mengantisipasi terulangnya insiden pada pra ospek Senin kemarin.*


BACA JUGA

Ini Klarifikasi Ketua MRP Terkait Video Viral Dirinya di Swiss

Selasa, 15 November 2022 | 18:15 WIB

Viral Video Ketua MRP Dukung Papua Merdeka, Kapolda: Dalam Pengawasan Kami !

Senin, 14 November 2022 | 13:40 WIB

Marinus Yaung: Komisi HAM PBB Masuk, Papua Lepas Dari Indonesia

Senin, 14 Februari 2022 | 12:19 WIB

2021 Otsus Berakhir, MRP Ditutup dan Hak Merdeka OAP Diberikan

Senin, 06 Januari 2020 | 18:24 WIB

Direktur LP3BH: Pemerintah Indonesia Harus Jujur Tentang TPNPB

Selasa, 31 Desember 2019 | 05:11 WIB
TERKINI

Kampanye Akbar Mari-Yo di Lapangan PTC Entrop Dipenuhi Lautan Massa

10 Jam yang lalu

Sengketa Pilgub PBD, Pieter Ell: MA Tolak Kasasi Paslon Onesimus - Ibrahim

15 Jam yang lalu

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

21 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

21 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Hadir di Jayapura

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com