Kirab Satu Negeri di Batas Negara RI-PNG
JAYAPURA,- Perhelatan Kirab Satu Negeri di Wilayah Batas Negara RI-PNG, Skouw, Jayapura, Senin (17/9), terasa istimewa karena berlangsung dengan diwarnai pembentangan kain Merah Putih sepanjang 1.500 meter dengan lebar 1,5 meter yang tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Kirab Satu Negeri ini mulai digelar secara serentak dari lima wilayah terluar yakni Sabang, Nunukan, Miangas, Rote dan Merauke, pada Minggu kemarin. Usai dari Papua, Kirab Satu Negeri ini akan berlanjut menyinggahi Maluku, Denpasar, Banyuwangi dan akan berakhir di Yogyakarta, pada 28 Oktober mendatang.
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang menggagas kegiatan ini melalui Ketua Umumnya Yakub Kholil Khomas mengungkapkan, kegiatan ini digelar sebagai wujud ekspresi pihaknya dalam melakukan gerakan cinta agama dan cinta Indonesia.
Ia juga menegaskan, gerakan cinta agama selalu dilakukan oleh GP Ansor dengan menebar agama ramah penuh cinta kasih. Sebuah kesadaran tentang keragaman agama di Indonesia, maka agama dijadikan sebagai alat pemersatu negeri, dan tidak menggunakan menggunakan simbol agama sebagai alat politik.
"Dasar kegiatan kita ini tercetus ketika kelompok-kelompok kecil bermunculan menggugat Pancasila dan NKRI yang saya kira tidak bisa dibiarkan," ungkapnya, kepada sejumlah wartawan di Jayapura.
Jelasnya, sebanyak 17 bendera dikirab dari lima wilayah terluar ke seluruh penjuru Indonesia. Sebanyak 17 bendera tersebut sebagai simbol hari kemerdekaan bangsa Indonesia, yang juga merupakan angka keramat bagi umat islam, berdasarkan 17 rakaat dalam sholat.
"Ada 17 bendera yang kita kirab selama 41 hari mengelilingi Indonesia. beberapa kelompok ormas, komunitas dan siswa sekolah ikut terlibat dalam kegiatan ini," ujarnya.
Dirinya menambahkan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada dunia bahwa dengan segala keberagaman, Indonesia bisa berdamai dan bersatu. "Kita ingin menyampaikan bahwa dunia bisa belajar dari Indonesia soal keberagaman," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Papua dan Papua Barat, Amir Madubun mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah momentum besar yang digagas oleh pihaknya dari ujung timur Indonesia, sebagai bentuk cinta NKRI.
"Menuju pada sebuah perjuangan, terkadang kita menemui tantangan. Tapi kita memiliki komitmen bersama tetap NKRI, dan menjaga keutuhan berbangsa tanah air, karena Papua adalah Indonesia, dan Papua adalah NKRI," tandasnya. *