MENU TUTUP
Di Amerika Serikat, konsumsi ganja bisa dengan cara memakannya

Lebih Bahaya Hisap Atau Memakan Ganja?

Kamis, 08 Maret 2018 | 16:20 WIB / rmol
Lebih Bahaya Hisap Atau Memakan Ganja? net

WARTAPLUS - Ganja memang terlarang di Indonesia. Namun demikian, masih ada yang mencuri-curi kesempatan untuk mengonsumsi ganja. Umumnya, kasus penangkapan ganja oleh penegak hukum di Indonesia, pelaku mengonsumsinya dengan mengisap atau menghirup.

Sementara di Amerika Serikat, konsumsi ganja bisa dengan cara memakannya. Sebab ganja diolah menjadi makanan panggang, permen, es krim atau makanan lainnya.

Komponen psikoaktif dalam ganja, tetrahydrocannabinol (THC), punya berbagai efek di antaranya euforia, relaksasi, peningkatan nafsu makan, gangguan sistem motorik, kehilangan ingatan jangka pendek, mata dan mulut kering sampai munculnya kegelisahan.

Ternyata memakan ganja dan merokok ganja punya dampak yang berbeda. Laman HowStuffworks, Kamis 8 Maret 2018, mengutip berbagai sumber, efek ganja akan datang dengan cepat dalam kasus merokok atau menghirup, sedangkan memakan ganja efeknya muncul setengah jam kemudian.

Bicara soal hilangnya efek ganja, dalam hal mengonsumsi ganja dengan merokok, efeknya akan lenyap dalam tiga jam. Sedangkan dalam hal memakan ganja, efeknya menghilang 3-10 jam, tergantung frekuensi dan dosis ganja yang dimakan.

Dari sisi dampak di tubuh, memakan ganja punya jalan tersendiri. Begitu memakan ganja, pencernaan akan mengubah komponen THC, dengan cara yang berbeda dibanding menghirupnya.

Menurut laman Wishnia, hati pengguna akan memproses delta-9-tetrahydrocannabinol menjadi 11-hydroxy-tetrahydrocannabinol, sebuah varian THC yang lebih banyak sifat psidelik atau sifat memengaruhi kesadaran seseorang. Pemprosesan varian THC dilakukan sebelum mencapai perut pengguna. Dampaknya, makin tinggi ganja yang ditelan maka akan makin kuat efeknya.

Bagaimana jika memakan ganja melebihi batas? Laman Nicholson menuliskan, sebanyak apa pun makan ganja sejauh ini tidak akan membuat pengguna berujung pada kematian. Efek paling buruk yakni pengguna makin kehilangan kesadaran dan berhalusinasi. Konsekuensi memakan ganja terlalu banyak tidak langsung membuat pengguna mati.

Memang pada 2014 terdapat kasus mahasiswa memakan ganja dalam kue dengan kadar 65 miligram THC. Sang mahasiswa itu tewas, tapi bukan karena efek ganja. Jadi begitu memakan kue ganja, sang mahasiswa itu melompati balkon dan jatuh akhirnya meninggal. [net]


BACA JUGA

Babinsa Pos Ramil Fawi Bersama Warga Gotong Royong Membersihkan Gereja

Senin, 15 April 2024 | 20:28 WIB

Dua Orang Luka Berat Akibat Terkena Sajam ODGJ di Jayawijaya

Minggu, 14 Januari 2024 | 08:19 WIB

Bantu Penurunan Stunting, Babinsa Fawi Bagikan Susu Kepada Ibu Hamil dan Anak anak

Rabu, 10 Januari 2024 | 18:51 WIB

Peduli Pendidikan, Babinsa Mengajar di SD Inpres Distrik Ilu Puncak Jaya

Rabu, 03 Januari 2024 | 16:46 WIB

Babinsa Selalu Dihati Masyarakat Fawi

Senin, 01 Januari 2024 | 07:12 WIB
TERKINI

Siapapun Anak Papua Bisa Mencalonkan Diri Sebagai Cagub Papua

1 Hari yang lalu

Sabtu Halal Bihalal Jurnalis se Jayapura, Vanwi Subiyat: Jadi Ajang Temu Paling Romantis

2 Hari yang lalu

Freeport Indonesia Bina Pengusaha Muda Papua melalui Papuan Bridge Program

2 Hari yang lalu

Kembalikan Uang Pemudik Rp100 Juta, Aiptu Supriyanto Dihadiahi Sekolah Perwira dari Kapolda Lampung

2 Hari yang lalu

Tempat Produksi Miras CT di Wamena Jayawijaya Digerebek Polisi

2 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com