BOGOR,- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara tegas menyatakan, partai yang dipimpinnya siap memperjuangkan Joko Widodo untuk kembali bertarung dalam Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2019.
"Jika Allah SWT mengijinkan, maka sangat bisa partai demokrat berjuang bersama bapak (Jokowi-red). Tentu bapak sangat memahami sebagaimana pengalaman saya dalam pilpres 2004 dan 2009. Perjuangan bersama koalisi atau aliansi akan baik jika kerangka kebersamaan tepat. Visi misi platform Pemerintahan untuk indonesia 2019 - 2024 sangat tepat jika demokrat ikut menjadi bagian dari agenda pemerintahan ke depan," ungkap SBY dalam pidatonya dihadapan Presiden Joko Widodo, pada pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di Sentul International Century Centre (ICC) Kota Bogor, Sabtu (10/3).
Katanya, Koalisi akan berhasil jika perjuangan yang dilakukan haruslah solid dan kuat. Terpenting adalah saling percaya dan saling menghormati. Sebab persoalannya adalah masalah hati, jika partai lain siap berkoalisi maka partai demokrat juga akan siap membangun koalisi bersama ke depan. "Demokrat siap membantu melanjutkan setiap program yang sudah dilakukan Jokowi," ucap SBY.
Presiden RI dua periode (2004 -2009, 2009 - 2014) ini menuturkan, belajar dari pengalaman masa lalu dimana pada Pemilu 2009, partai yang dipimpinnya mencapai puncak gemilang, namun kemudian pada Pemilu 2014 menurun tajam. Oleh karenanya tegas SBY pada pemilu 2019, Demokrat bertekad untuk bangkit dan berjuang meraih kemenangan di pemilu 2019. sebagaimana tema atau tagline partai demokrat yaitu "Demokrat Siap 2019"
Elektabilitas Merosot
SBY membeberkan dua hal yang menyebabkan merosotnya elektabilitas partai berlambang bintang mercy ini pada Pemilu 2014 silam. Pertama, karena sejumlah kader terlibat korupsi meskipun diakuinya jumlahnya lebih sedikit dibanding kader partai lain. Namun karena berada dalam pemerintahan sehingga lebih disorot.
"Alhamdulillah selama empat tahun terakhir jumlah kader yang terlibat korupsi menurun dibanding kader partai lain," terangnya.
Kedua, kata SBY, adalah karena partai demokrat tidak menjadi pengusung dalam pilpres kala itu. "Namun Insya Allah dalan Pilpres mendatang kita akan mengusung capres dan cawapres yang tentunya paling tepat, paling baik, yang nantinya kita akan umumkan sebagai paslon yang akan diusung," tukasnya.
Di kesempatan itu, SBY menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) diantaranya Mendagri, Tjahjo Kumolo, Menkopolhukam Wiranto, Teten Masduki, hadir pula mantan Wapres, Boediono.
"Ini kehadiran dua kali Presiden Jokowi. Pertama hadir pada kongres Demokrat 2015, lalu sekarang hadir kembali membuka acara Rapimnas. Bapak (Jokowi) bukan hanya kepala negara tapi pemimpin Indonesia sehingga wajib hukumnya kita sebagai rakyat untuk memberikan penghormatan. Itulah etika berpolitik yang demokrat yang harus dipahami dan dijalankan," kata SBY
Rapimnas Bawa Berkah
Dia berharap melalui Rapimnas ini dapat membawa berkah dan kebaikan bukan hanya bagi para kader tapi juga seluruh masyarakat bangsa dan negara.
Rapimnas dimulai dengan pemutaran video keberhasilan SBY memimpin Indonesia selama dua periode, lalu dilanjutkan dengan pemutaran video biografi AHY yang tengah dipersiakan Demokrat untuk menjadi Calon Wakil Presiden di Pilpres 2019.
Rapimnas yang diikuti sedikitnya 15 ribu kader demokrat dari seluruh Indonesia ini rencananya juga akan diisi dengan pidato politik dari Ketua pemenangan Pemilu partai Demokrat.
"Tentunya kami ingin sukses dan menang. Tekad ini pasti dimiliki oleh semua partai pemilu. Kami ingin berjuang dan berupaya sekuat tenaga agar menang karena tidak ada yang ajaib, jalan pintas kami akan berjuang baik sesuai kaidah pemilih yang jujur adil dan berdemokrasi," pungkasnya.
Acara pembukaan Rapimnas diakhiri dengan penampilan tarian nusantara satunya tarian Yospan dari Papua. [Riri]