Kami Bertanggungjawab Atas Penyerangan Pekerja dan Pos TNI
JAYAPURA,-Panglima Daerah Militer Makodap III Ndugama bertanggungjawab terhadap penyerangan pekerja Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi Dan, Pos TNI Distrik Mbua. Ini dikatakan Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdek (OPM) Sebby Sambom dalam rilisnya yang diterima wartaplus.com pukul 14.58 WIT.
Kata dia, Panglima Daerah Tentara Pembebasan Nasional Papaua Barat (TPNPB) Makodap III Ndugama Tuan Egianus Kogeya menyatakan bertanggungjawab terhadap penyerangan pekerja jembatan Kali Aworak, Kali Yigi dan Pos TNI Distrik Mbua.
"Sejak tanggal 2 Desember 2018 di bawa pimpinan komandan operaai Tuan Pemne Kogeya telah lakukan oprasi di Kali Aworak, Kali Yigi dengan sasaran operasi Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua.
Dikatakan Sebby, saat dirinya menghubungi hubungi Tuan Egianus Kogeya melalui Komandan Operasinya Pemne Kogeya menyatakan, benar Operasi di Kali Aworak, Kali Yigi, Pos TNI Distrik Mbua.
"Kami yang lakukan dan kami siap bertanggungjawab penyerangan ini dipimpin di bawa pimpinan Panglima Daerah Makodap III Ndugama Tuan Egianus Kogeya dan komandan Oprasi Pemne Kogeya. Lebih dari tiga bulan kami lalukan pamantauan dan patroli terhap pekerja jembatan Kali Aworak, Kali Yigi dan Pos Mbua. Dan kami sudah secara lengkap mempelajari pekerja di Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua adalah satu kesatuan,"kata Seby yang menyampaikan keterangan Egianus Kogeya.
Diungkapkan, Pos Mbua adalah pos resmi sebagai pos kontrol dan yang bekerja di Kali Aworak, Kali Yigi adalah murni Anggota TNI (SIPUR). Karena kami tahu bahwa yang berkerja selama ini untuk jalan Trans dan jembatan-jembatan yang ada sepanjang Jalan Habema Juguru Kenyam Batas Batu adalah murni Anggota TNI (SIPUR).
Lanjut dia, sasaran serangan kami tidak salah dan kami tahu mana pekerja sipil atau tukang biasa dan mana pekerja anggota TNI (SIPUR). Walaupun mereka berpakaian sipil atau preman.
"Kami juga siap bertanggung jawab terhadap penyerangan Pos TNI Distrik Mbua. Yang melakukan perlawanan dan penyerangan adalah TPNPB Makodap III Ndugama bukan Warga Sipil. Kami pimpinan sampai anggota TPNPB Komando Nasional punya kode etik perang revolusi. Kami tidak akan berperang melawan warga sipil yang tidak seimbang dan sepadan,"ujarnya.*