Bakti Sosial di Waris Titik Nol Indonesia
JAYAPURA,-Yayasan Insan Papua Cendekia (IPC) menggelar Bakti Sosial (Baksos) di Kampung Banda, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua yang merupakan Titik Nol perbatasan antarnegara Indonesia dengan Papua Nugini (PNG).
Bakti Sosial yang digelar pada Sabtu (8/12) itu antara lain berupa penyajian sarapan bubur bagi anak-anak dan remaja, pemeriksaan kesehatan oleh dr Yenni Womsiwor didukung Tim Kesehatan Yonif 126/ Kala Cakti , pengenalan huruf, latihan membaca, penyuluhan HIV/AIDS dan Narkotika bagi remaja, mendongeng, sains (percobaan warna), belajar matematika yang menyenangkan, latihan menggosok gigi dan cuci tangan, “silent riding”, serta bagi-bagi bingkisan Peduli IPC.
Rombongan IPC Peduli diterima dengan sangat hangat oleh tuan rumah, Pastor Hilarius Pekei,Pr dan mempersilahkan rombongan IPC memanfaatkan taman Gereja Katolik Waris dan rumah tinggal pastor untuk menggelar bakti sosial.
Tampak, rombongan Yayasan IPC Peduli yang terdiri atas pengurus IPC, Himpunan Mahasiswa Faktultas MIPA Uncen, Tim Kesehatan yang didukung Satgas Yonif 126/Kala Cakti langsung berbaur di tengah anak-anak dan remaja.
Para anak dan remaja dibagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk selanjutnya mendapatkan pendampingan, antara lain di bidang latihan membaca, mengenal huruf, pemeriksaan kesehatan, belajar matematika, penyuluhan HIV/AIDS dan Narkotika serta latihan mencuci tangan dan menggosok gigi.
Banyak warga masyarakat Kampung Banda terlihat hadir pada kegiatan Baksos ini. Mereka datang selain untuk mendampingi anak-anak mengikuti latihan membaca, mengenal huruf, mendapatkan penyuluhan HIV/AIDS dan Narkoba serta mendengar cerita dongeng, juga memanfaatkan kesempatan untuk memeriksakan kesehatan. Ikut serta dalam kegiatan pendampingan ini adalah para guru SD YPPK Kanandega, Keerom.
Untuk pemeriksaan kesehatan umum, IPC Peduli mendapatkan dukungan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom.
Kegiatan dinamika kelompok yang berlangsung di luar gedung dengan riang gembira, mendadak terhenti akibat turunnya hujan sehingga Pastor Hilarius selaku tuan rumah mempersilahkan anak-anak dan remaja bersama para pendamping memasuki gedung Gereja untuk melanjutkan kegiatan kelompok masing-masing.
Kegiatan Baksos ini ditutup dengan santap siang bersama dalam suasana persaudaraan. Para peserta Baksos kembali ke rumah masing-masing membawa bingkisan yang sudah disiapkan IPC Peduli berupa alat-alat tulis, buku tulis, peralatan mandi seperti sabun mandi, sikat gigi, odol gigi, pakaian layak pakai, dan sebagainya.
Semua bingkisan ini didapat dari para donatur antara lain para dosen, mahasiswa dan alumni FMIPA Uncen, serta donatur lainnya dari Papua, Jakarta, Bogor, Jawa Tengah, Yogya, Makasar dan Malaysia yang kebanyakan merupakan sahabat dan kenalan dari para pengurus Yayasan IPC.
Solidaritas
Para donatur ini mengirimkan bantuan solidaritas kemanusiaan tidak dalam jumlah uang yang besar namun dari kesederhanaan hidup mereka yang memiliki Hati yang peduli pada nilai-nilai kemanusiaan universal. Mereka yang memberikan sumbangan kemanusiaan ini berasal dari berbagai latarbelakang suku, agama dan golongan karena disadari bahwa nilai kemnusiaan itu adalah nilai yang melintasi semua batas wilayah suku, agama, ras dan golongan serta batas-batas teritori negara dan bangsa.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Yayasan IPC yang peduli pada masyarakat yang bermukim di Titik Nol dari Negara Republik Indonesia. Kami berharap, kegiatan seperti ini masih dapat dilanjutkan. Hal yang paling penting di sini, bukannya pada pemberian materi tetapi penanaman nilai-nilai kehidupan seperti solidaritas kemanusiaan universal, nilai cinta dan kasih sayang dan nilai pesatuan dan persaudaraan serta nilai kepedulian terhadap sesama manusia di batas negara ini,” kata Pastor Hillarius Pekei,Pr.
Sementara itu, Ketua Yayasan IPC, Dara Retno Wulan menyampaikan terimakasih berlimpah kepada Pastor Hilarius dan umat Katolik Paroki Waris, pemerintah dan masyarakat serta kapala suku yang telah bersedia menerima Tim IPC Peduli untuk menggelar Baksos di Titik Nol RI-PNG.
Tidak lupa pula, ucapan terimakasih disampaikan kepada Kodam XVII/Cenderawasih yang telah mempercayakan Satgas Yonif 126/Kala Cakti untuk ikut serta bersama IPC Peduli pada kegiatan kemanusiaan ini. Pihak Yonif 126/KC telah memberikan dukungan personil, peralatan listrik dan soundsystem untuk mendukung Baksos ini sehingga dapat mencapai keberhasilan di Titik Nol perbatasan antarnegara RI dengan PNG.
“Kiranya, Baksos ini tidak berhenti hari ini. Apabila para dermawan masih ingin mengulurkan tangan kebaikan dan cintakasih kepada sesama maka kami dari IPC dan semua pihak yang berkehendak baik akan kembali lagi ke Titik Nol ini untuk berbakti demi kesejahteraan masyarakat terutama anak-anak dan remaja yang merupakan generasi masa depan Tanah Papua dan Indonesia,” kata Dara Retno Wulan.
Salah seorang tokoh perempuan Asli Distrik Waris yang juga pegiat penyuluh pemberantasan Narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba), Ety Buwanimay mengatakan, dirinya secara sukarela memberikan pendampingan kepada adik-adik remaja di Kampung Banda, Distrik Keerom tentang bahaya Narkoba, HIV/AIDS karena keterpanggilan hatinya untuk keselamatan adik-adiknya sendiri yang adalah harapan masa depan masyarakat yang bermukim di Tititk Nol RI dengan PNG.
“Saya anak asli Distrik Waris tidak ingin adik-adik saya terjerumus ke dalam jurang bahaya HIV/AIDS dan Narkoba. Dua penyakit sosial ini merupakan hantu bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan antarnegara ini. Saya akan berjuang bersama-sama dengan semua orang dan semua lembaga termasuk Yayasan IPC yang peduli pada nilai-nilai kemanusiaan bagi masyarakat di Distrik Waris,”kata Ety yang juga merupakan salah satu pendamping dalam kegiatan Baksos IPC Peduli. *