Catatan Kriminal Egianus Kogoya Pimpinan KKB Nduga Diluar Akal Manusia
JAYAPURA,-Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM,Kamal menuturkan sejauh ini prediksi pihak kepolisian terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga memiliki kurang lebih 50 anggota dengan dilengkapi senjata militer.
“Kalau prediksi untuk KKB pimpinan Egianus memiliki anggota kurang lebih 50 orang, selain itu juga senjata mereka ada sekitaran 40 pucuk beserta amunisinya,”ungkap Kamal ketika diwawancarai di Mapolda Papua, Senin (10/12) malam.
Ia menerangkan, dugaan kuat senjata yang dimiliki kelompok tersebut merupakan senjata-senjata hasil rampasan dari aparat keamanan baik itu TNI maupun Polri. “Ya prediksi kami itu senjata rampasan, selain itu tidak menutup kemungkinan senjata itu diduga berasal dari luar mungkin dari daerah-daerah yang pernah terjadi konflik, namun kami masih akan kembangkan lagi,”tuturnya.
Kata Kamal, catatan kriminal yang dilakukan Egianus sejauh ini sudah sangat diluar akal manusia. Bagaimana tidak mulai dari penembakan pesawat, pembantaian satu keluarga bahkan anak kecil yang tidak berdosa tidak luput dari aksi kejinya. Selain itu juga kekerasan terhadap tenaga medis dan pendidik dikabupaten Nduga, dan yang menjadi perhatian khusus yaitu pembantaian pekerja jalan trans Papua beberapa waktu lalu.
Pengejaran
“Aksi dari Egianus dan kelompoknya ini tidak ada tolerir, maka kami dari pihak penegak hukum akan terus melakukan pengejaran hingga kelompok tersebut benar-benar mempertanggung jawabkan perbuatannya selama ini dimata hukum,”tegasnya.
Dirinya pun menambahkan terkait dengan pernyataan beberapa oknum yang menyebutkan bahwa enam orang warga sipil tewas atas penyerangan yang dilakukan aparat gabungan di Nduga adalah tidak benar.
“Pernyataan itu tidak benar, kurun waktu dari hari Senin, kami konsentrasi untuk melakukan evakuasi korban. Ini enam orang yang mana, kami tidak terima laporan ada masyarakat yang tertembak,”tegasnya.
BACA : VIDEO : Surat Terbuka TPNPB Organisasi Papua Merdeka Kepada Presiden Jokowi
Mantan kapolres Halamahera Selatan, Maluku Utara ini pun menambahkan, patut diduga enam orang tersebut merupakan kelompok kriminal bersenjata kalaupun ada yang tertembak, lantaran sempat terjadi kontak senjata ketika aparat gabungan hendak mengevakuasi jenazah korban pembantaian beberapa waktu lalu.
“Saya mau tegasakan kehadiran aparat keamanan disana adalah sebagai alat negara untuk melindungi dan mengayomi masyarakat sehingga aktifitas dapat berjalan normal tanpa ada gangguan kemanan. Pada prinsipanya tidak ada pengebomam dan korban dari masyarakat, karena sejauh ini tidak ada laporan dari pihak manapun,”terang Kamal.*