Bupati Puncak: Meski Terjadi Penembakan, Pembangunan di Sinak Tetap Berjalan
JAYAPURA - Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik mengklaim meski terjadi penembakan di di Distrik Sinak yang menewaskan satu anggota kelompok separatis bersenjata dan melukai seorang anggota TNI, Rabu (9/1/2019) tidak akan mengganggu aktivitas pembangunan di wilayah tersebut.
"Kasus seperti ini bagi kami di Puncak dan Puncak Jaya hal biasa, pembangunan harus tetap berjalan,”ujar Willem di Jayapura, Kamis (10/1/2019).
Menurut Bupati, pembangunan di Sinak tidak boleh berhenti dengan kasus ini. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan harus segera dibangun.
"Saya minta pemerintah pusat dan Papua kita sama-sama membangun wilayah tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pintanya.
Terkait insiden penembakan ini, Bupati Puncak dua periode ini menuding dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen. Yang mana kelompok ini mempunyai area kekuasaan di perbatasan antara Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya.
"Daerah Sinak ini kan berbatasan Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya, dan di situ kelompoknya Lekagak Telenggen,” sebut Willem
Dia menambahkan, pihaknya sebelumnya telah melakukan pendekatan persuasif dengan kelompok ini sehingga dalam beberapa tahun terakhir ini situasi di wilayah cukup aman dan kondusif.
"Penembakan terakhir di Sinak itu tiga tahun lalu, awal tahun ini baru kembali terjadi penembakan kepada aparat keamanan,’’ungkapnya.
Willem menyebutkan kelompok ini kurang lebih terdapat 500 anggota dengan kekuatan senjata api yang cukup banyak.
Seperti diberitakan sebelumnya, kontak tembak antara personil TNI dan Kelompok KKN terjadi di kampung Gigobak, Distrik Sinak, Rabu (9/1/2019) pagi. Saat itu personil TNI dari Satgas Nemangkawi dan Maleo sedang dalam perjalanan menuju bandara Sinak dengan mengendarai mobil. Namun di tengah perjalanan,mereka ditembaki oleh kelompok KKB. Sehingga terjadi kontak tembak yang menyebabkan satu orang anggota KKB tewas dan seorang anggota TNI bernama Praka Subhan Razak (sopir) tertembak di bagian betis.
Paska kontak tembak, personil yang terluka langsung di evakuasi ke timika menggunakan helikopter. Sedangkan anggota KKB yang tewas, langsung diserahkan ke kepala kampung setempat untuk pengurusan jenazah.*