MENU TUTUP

Diduga Edarkan Narkoba Mahasiswa Tewas Ditangan Polisi, Keluarga Minta Kapolres Dicopot

Selasa, 22 Januari 2019 | 15:55 WIB / Ola
Diduga Edarkan Narkoba  Mahasiswa Tewas Ditangan Polisi, Keluarga Minta Kapolres Dicopot Aksi bakar ban oleh pihak keluarga yang kecewa dengan kepolisian/Ola

SORONG-Diduga edarkan narkoba, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta, Indra Wijaya (30) meregang nyawa ditangan aparat Kepolisian, saat operasi tangkap tangan, di Jalan Pramuka Kota Sorong, Papua Barat, Senin (21/1) malam.

Kapolres Kabupaten Sorong, I Made Sidan Sutrahma dalam keterangannya menjelaskan bahwa anggota Sat Narkoba memperoleh informasi dari masyarakat bahwa terduga IW bersama rekannya kerap melakukan transaksi narkoba.

Kemudian jajaran Satnarkoba melakukan pengintaian dan hendak mengamankan tersangka IW dan rekannya Danang alias DN pada malam hari kejadian.

"Saat anggota saya mengamankan, korban melawan dengan melarikan diri sehingga anggota mengeluarkan tembakan. Saat itu korban juga sempat melawan petugas dengan mengeluarkan senjata tajam berupa badik. Spontanitas anggota melumpuhkan korban dengan menembakan satu peluru di bagian paha korban. Setelah dilumpuhkan, korban juga sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tersangka ini diketahui dari dokter yang menangani bahwa korban juga habis "pakai" jadi kehabisan darah dan akhirnya meninggal. Kami juga berhasil mengamankan Barang Bukti berupa Shabu-shabu sekitar 2 gram, korek api, alat penghisap, badik dan bercak darah. Sedangkan teman korban IW bernama Danang yang sempat melarikan diri, sudah berhasil diamankan," terang Kapolres.

Selain itu, tindakan anggotanya dalam melumpuhkan IW sudah sesuai prosedur. Dirinya pun menyerahkan perkara ini kepada tim investigasi Polda Papua Barat agar mendapatkan hasil yang objektif.

"Saya serahkan ke tim investigasi dari Polda untuk mengumpulkan keterangan dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan. Saya, tidak bisa memutuskan, anak buah saya melakukan tugas dan sudah melaporkannya," ujarnya.

Sementara itu, salah satu pihak keluarga Korban, Muhammad Rifai meminta Kapolres bertanggung jawab atas meninggalnya anggota keluarga mereka dan dicopot dari jabatannya karena lalai.

"Kami minta dari propam, Kapolres Aimas harus diperiksa, Kasat narkoba juga harus diperiksa. Mereka bilang, Dia bandar, yang bisa buktikan bandar itu mana? Kok dia dihakimi dan langsung dibunuh. Kalau mau kasih peringatan ya dilumpuhkan dikaki. Ini tembakan pada bagian mematikan. Alasan apapun yang dipakai dari pihak kepolisian, kami tidak menerima," tegas Rifai.       

Akibat kekecewaan terhadap Kepolisian, keluarga, kerabat, sahabat dan tetangga korban melakukan aksi solidaritas dengan membakar ban dijalan dekat kediaman korban.

Aksi bakar ban ini sempat membuat kemacetan di sepanjang jalan tersebut, namun aktifitas warga termasuk pelayanan di kantor Kependudukan dan Catatan Sipil yang dekat dengan aksi bakar ban tetap berjalan seperti biasa.

Pantauan media ini, usai mendapatkan kepastian hukum dari Polda Papua Barat dengan turun langsungnya Kabid Propam, AKBP Rudy Prasetyo ke kediaman korban, korban direncanakan dimakamkan di pemakaman keluarga sore ini.*


BACA JUGA

TERKINI

Penyerahan Tersangka Kasus Pembunuhan di Wamena Jadi Bukti Keseriusan Satgas Ops Damai Cartenz Dalam Menjaga Keadilan di Papua

46 Menit yang lalu

Pembunuh Supir di Wamena Diserahkan ke Kejaksaan, Satgas Ops Damai Cartenz Tegaskan Penegakan Hukum Terus Berjalan

4 Jam yang lalu

PSU Pilkada Papua ke MK, Nasarudin Sili Luli: Beban Pembuktian Kecurangan Adapada BTM-CK

6 Jam yang lalu

Kolaborasi Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Nduga Gelar Kegiatan Belajar untuk Anak-Anak di Pedalaman Nduga

11 Jam yang lalu

Polri Tanamkan Semangat Belajar kepada Anak-Anak di Kampung Yunad Melalui Pendekatan Humanis

21 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com