MENU TUTUP

Budaya Jangan Dikaitkan dan Dicampuradukan Dengan Politik

Rabu, 30 Januari 2019 | 10:48 WIB / Roberth
Budaya Jangan Dikaitkan dan Dicampuradukan Dengan Politik Burung Cenderawasih yang dibunuh untuk jadi hiasan/Istimewa

JAYAPURA-Pesta demokrasi Indonesia yang semakin dekat menjadi moment untuk mencari perhatian publik guna terpilih menjadi wakil rakyat. Banyak cara dilakukan untuk mendekatkan diri dengan konstituen termasuk di Papua.

Hanya saja dari berbagai kegiatan politik yang dilakukan  para politisi rupanya mengusik sikap idealisme para aktivis lingkungan akibat banyaknya penggunaan mahkota Cenderawasih. Ini dianggap kurang elok karena mahkota Cenderawasih erat kaitannya dengan tatanan budaya di Papua dan sebaiknya tidak dikaitkan dengan politik.

"Selalu begitu, setiap ada Pemilu semua ingin dihormati, ingin dianggap merakyat dengan simbol ketokohan. Mahkota Cenderawasih lantas digunakan dan bukan satu tapi banyak sekali," kata Sekretaris Eksekutif Rumah Belajar Papua, Dian Wasaraka, Rabu (30/1).

Ia menyebut bahwa seharusnya sudah ada paradigma baru dalam berkampanye yang juga memiliki poin positif dalam lingkungan. Tak perlu menyematkan atribut yang diambil dari satwa yang sesungguhnya dilindungi.

"Cenderawasih sudah jelas dilindungi dan saya heran kalau para calon wakil kita ini menggunakan dengan mudahnya hanya untuk menunjukkan jika ia memiliki kedekatan dengan masyarakat atau merasa diri tokoh padahal menggunakan atribut dari satwa dilindungi,"kata Dian yang juga menjadi pengurus Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG) Jayapura ini.

"Silahkan kita nilai calon wakil yang seperti ini," tambahnya.

Sementara itu Ketua FPPNG, Fredy Wanda. Mantan Polhut ini menyatakan bahwa ada cara lain yang bisa digunakan untuk diterima masyarakat tanpa harus menunjukkan sikap yang tak mendukung isu konservasi.

"Saya pikir dunia mengakui jika Cenderawasih dilindungi dan gubernur juga sudah menyatakan itu lewat surat edaran bahkan Menteri KLHK juga menyetujui petisi tentang pelarangan Mahkota Cenderawasih dan segala sesuatu yang berkaitan dengan satwa endemik yang dilindungi," terang Fredy.

Ia meminta publik memberi penilaian terhadap calon wakil rakyat yang tidak bijak dengan kebanggaan Papua.

"Ada noken yang sudah membumi, kenapa bukan itu saja yang dipakai. Saya pikir kita perlu bijak dalam bersikap dengan memberi dukungan pada pelestarian satwa dilindungi apalagi mahkota inikan budaya Papua dan sebaiknya  jangan dikaitkan dengan politik,"tegas Fredy.*


BACA JUGA

TERKINI
Pilgub Papua

Menang Tipis di PSU, Cagub Matius Fakhiri Ajak Pendukung BTM -CK Bersatu Bangun Papua

52 Menit yang lalu

Kemenangan Mariyo: Kemenangan Rakyat

1 Jam yang lalu

Tok-tok-tok, Sah, Matius Fakhiri -Aryoko Rumaropen Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

10 Jam yang lalu

KPU Papua Tetapkan Pasangan MARIYO sebagai Pemenang PSU Pilgub Papua Unggul 50,4 Persen dari BTM -CK

10 Jam yang lalu

Ribuan Massa Pendukung MARIYO Lakukan Konvoi Kemenangan, Keliling Kota Jayapura

14 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com