MENU TUTUP

Permohonan 6 Anggota MRP-PB Dikabulkan, MA Tolak Gugatan Gubernur dan Mendagri

Senin, 11 Februari 2019 | 20:12 WIB / Albert
Permohonan 6 Anggota MRP-PB Dikabulkan, MA Tolak Gugatan Gubernur dan Mendagri Logo Mahmakah Agung/Wikipedia

JAKARTA- Mahkama Agung (MA) Republik Indonesia menolak gugatan Gubernur Papua Barat dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang SK pelantikan 6 anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat.

Dalam amar putusan MA, disebutkan, ekspesi dari Tergugat I (Gubernur Papua Barat) dan Tergugat II (Menteri Dalam Negeri) tidak diterima. Sedangkan dalam pokok perkara itu mengabulkan gugatan Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III, Penggugat IV, Penggugat V untuk sebagian.

Dengan demikian, MA menyatakan batal atas Surat Keputusan Mendagri Nomor: 161.92-8564 tahun 2017 tentang pengesahan pengangkatan anggota MRPB masa jabatan tahun 2017-22 tertanggal 16 November 2017.

MA memerintahkan tergugat I dan II (Gubernur dan Mendagri) untuk mencabut Surat Keputusan (SK) pelantikan yang diterbitkan kepada para tergugat II.

Putusan itu juga memerintahkan kepada tergugat I untuk segera memproses dan menerbitkan SK tentang penetapan anggota MRP PB 2017-2022 yang baru.

Di antaranya kepada Yafet Valenthinus Wainarisi, SP (Penggugat I) untuk menggantikan no 32 Yusak Kambuaya, S.H, dari unsur agama, yang mewakili Protestan. Ismael Ibrahim Watora, S.H., M.T (Penggugat II) untuk menggantikan no. 12 Amiruddin Sabuku,S.Sos, dari unsur adat yang mewakili kabupaten Kaimana.

Lusia Imakulata Hegemur, S. Sos (Penggugat III) untuk menggantikan no. 27 Agustina Hombore, S.E, dari unsur perempuan yang mewakili kabupaten Fak-Fak. Drs. Rafael Sodefa (Penggugat IV) untuk menggantikan NO. 11. Septer Werbete, S.E, dari unsur adat yang mewakili Kbupaten Teluk Bintuni.

Pdt. Leonard Yarolo, S.H (Penggugat V) untuk menggantikan no. 35 Levinus Wanggai, S.Sos dari unsur agama yang mewakili protestan dan menolak gugatan Penggugat VI dan Penggugat VII.

Dengan putusan dimaksud, maka MA perintahkan kepada Gubernur dan Mendagri untuk menerbitkan SK pelantikan kepada para penggugat dan memberhentikan para tergugat.

Penggugat Ismail Watora dan Pdt Leonard Yarolo melalui sambungan telepon, Senin (11/2/2019) siang, menjelaskan, mereka melakukan jumpa pers, untuk menjelaskan putusan MA dimaksud. *


BACA JUGA

Dorong Pengembangan Kemampuan Akademik Siswa/i Papua dan Maluku, Telkomsel Gelar Kompetisi Cerdas Cermat Digital

Rabu, 21 Mei 2025 | 13:48 WIB

Ops Damai Cartenz-2025 Pererat Hubungan dengan Masyarakat Kampung Okpol Melalui Patroli Sambang

Selasa, 20 Mei 2025 | 15:20 WIB

Pembangunan Untuk Kita Semua, Kepala Suku Besar Puncak : Mari Jaga Kedamaian di Tanah Papua

Senin, 19 Mei 2025 | 14:43 WIB

Senyum di Pantai Hecnuk, Harapan Damai di Muara Tami

Minggu, 18 Mei 2025 | 18:17 WIB

Dari Pantai Hecnuk ke Muara Tami, Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025 Tunjukkan Wajah Humanis Polri

Minggu, 18 Mei 2025 | 17:58 WIB
TERKINI

Dorong Pengembangan Kemampuan Akademik Siswa/i Papua dan Maluku, Telkomsel Gelar Kompetisi Cerdas Cermat Digital

1 Jam yang lalu

Ops Damai Cartenz-2025 Pererat Hubungan dengan Masyarakat Kampung Okpol Melalui Patroli Sambang

1 Hari yang lalu

Polisi Ungkap Misteri Hilangnya Ananda Nurmila, Ayah Tiri Jadi Tersangka

1 Hari yang lalu

Tindakan Tegas Satgas Ops Damai Cartenz Terhadap Oknum Anggota Polri Penjual Amunisi di Papua Pegunungan

1 Hari yang lalu

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com