Kunker Sekaligus Kampanye Jokowi di Papua Bakal Digelar Secara Meriah
JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan, kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Papua pada Maret mendatang akan disambut secara meriah. Kunjungan ini selain untuk meresmikan penggunaan jembatan holtekamp dan stadion Papua Bangkit, tetapi juga sekaligus dalam rangka kampanye mengingat Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai Presiden RI untuk periode kedua.
Kepada pers di Jayapura, Rabu (20/2/2019) Gubernur Lukas mengaku untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Republik ini, maka dirinya akan mengundang seluruh bupati dan walikota dari 29 kabupaten kota untuk hadir dan melakukan pertemuan bersama Presiden.
"Sekaligus ada acara dan kalau memungkinkan, jadwal kita sesuaikan. Nantinya semua bupati kita mau bikin acara kampanye besar – besaran di Jayapura pada hari yang sama. Sehingga begitu beliau resmikan, dia bisa hadiri kampanye sebentar dan dia bisa pulang sore harinya,”ungkap Gubernur Lukas yang sudah terang terangan menyatakan dukungan terhadap pasangan Jokowi - Ma'ruf dalam pilpres mendatang. Meski dirinya secara sah masih menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat Papua, yang notabene merupakan partai koalisi pendukung Prabowo - Sandi Uno.
“Jadi target tiga juta suara fix dan sudah pasti,”tegas Lukas yang sudah memastikan diri akan berpindah ke partai Nasdem setelah masa jabatannya sebagai ketua partai Demokrat Papua berakhir.
Keputusannya mendukung Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 diyakininya akan diikuti oleh seluruh masyarakat Papua.
"Harga mati, bungkus, tiga juta suara kita kasih semua ke Jokowi," tegasnya lagi.
Dukungan mantan Bupati Puncak Jaya ini diberikan karena dirinya menganggap Jokowi mengerti masalah Papua.
Hal tersebut, menurutnya, sudah dibuktikan selama empat tahun terakhir pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla berjalan.
"Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua. Itu kami catat. Yang terbaik Pak Jokowi, semua persoalan di Papua dia memahami," akunya.
Jokowi - Ma'ruf Amin didukung partai PDIP, Nasdem, PPP, PKB, Hanura dan Golkar. *