MENU TUTUP

Wagub Usulkan Penguburan Massal Korban Banjir Bandang Sentani Dilakukan Hari Ini

Rabu, 20 Maret 2019 | 04:12 WIB / Andi Riri
Wagub Usulkan Penguburan Massal Korban Banjir Bandang Sentani Dilakukan Hari Ini Tim Kepolisian menemukan jasad salah satu korban banjir bandang yang terkubur dalam lumpur/Istimewa

SENTANI - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengusulkan agar penguburan massal terhadap para korban meninggal akibat banjir bandang, di Sentani, Kabupaten Jayapura bisa dilakukan hari ini, Rabu, (20/3) siang.

Kepada pers di posko tanggap darurat gunung merah Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (19/3) Kemarin, Wagub Klemen Tinal mengaku, lokasi yang akan dijadikan kuburan massal telah ada, dimana salah seorang ondofolo sudah memberikan tanah adat untuk dipakai.

"Kondisi jenazah sudah tidak memungkinkan untuk ditahan lagi, dan terkait ini masyarakat sudah setuju, tokoh agama juga sudah siap,"  akunya

Menyoal tempat penampungan para pengungsi, khususnya anak-anak sekolah, Wagub meminta pemerintah kabupaten Jayapura agar mengecek Balai Pertanian Yahim, yang mana bisa dipakai untuk menampung pelajar yang terkena musibah.


"Nanti silahkan di cek dulu, kalau layak silahkan dipakai. Yang penting sebelum proses belajar mengajar mulai mereka sudah masuk," ujarnya.

"Nanti kapolres dan bupti cek dulu baik-baik, karena berdasarkan laporan para pendeta lokasi itu takutnya tergenang juga," ujarnya lagi

Di kesempatan itu, Wakil Gubernur Klemen Tinal meminta pihak TNI, Polri, Basarnas dan tim relawan lainnya untuk selalu bersabar dalam menghadapi masyarakat yang terdampak bencana.

"Disaat bencana seperti ini biasanya banya tersebar info hoax, jadi saya berharap kalian dalam menjalankan tugas harus selalu sabar," pesannya.

Meninggal di Kawasan Pemukiman

Kapolres Jayapura AKBP Viktor Macbon menyebutkan, korban meninggal hingga Selasa siang telah mencapai 92 orang, sedangkan 76 orang masih dalam pencarian.
"Paling banyak korban meninggal ditemukan di kawasan permukiman," kata Macbon.

Manurutnya, posko-posko saat ini sudah banyak dan tersebar di wilayah Sentani. Untuk itu, pihaknya menetapkan membentuk enam posko besar agar koordinasi bisa berjalan baik.

"Kordinasi harus terus dilakukan setiap posko, karena ada masyarakat yang diminta untuk mengungsi tapi tidak mau, tetapi ketika malam mereka berteriak untuk dievakusi," katanya. 

 


BACA JUGA

Ban Pecah, Pesawat Cargo Trigana Air Gagal Take Off di Bandara Sentani

Senin, 18 Desember 2023 | 13:55 WIB

Kedapatan Bawa Ganja, Seorang Penumpang Diamankan Personil Kopasgat di Bandara Sentani Jayapura

Minggu, 30 Juli 2023 | 13:37 WIB

Sukses Gelaran FDS 2023, Trafik Layanan Data Telkomsel Tumbuh 118 Persen

Minggu, 16 Juli 2023 | 16:35 WIB

Bom Aktif Peninggalan Perang Dunia II Seberat 250 Kilogram Ditemukan

Selasa, 11 Juli 2023 | 12:17 WIB

Telkomsel Siap Dukung Kenyamanan Pengalaman Digital di Perhelatan Festival Danau Sentani 2023

Rabu, 05 Juli 2023 | 05:45 WIB
TERKINI

Pj Ketua TP-PKK Puncak Jaya Hadiri Puncak Perayaan Hut Dekranas dan HKG di Solo

19 Jam yang lalu

Tahun Ini Pemprov Papua Tengah Bangun Perpanjangan Landasan Bandara Baru Nabire

1 Hari yang lalu

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Mulai Dibuka, Menteri PANRB Ingatkan Hal Ini

1 Hari yang lalu

Paulus Waterpauw Dinantikan, Dewan Adat Sarmi: Suara Akan Kami Bungkus Untuknya

1 Hari yang lalu

KPK Kembalikan 90 Unit Mobil yang sebelumnya Ditarik dari Mantan Anggota DPR Papua

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com