Dompet Duafa Berikan Pendampingan Psikologis Anak anak Korban Banjir Bandang di Sentani
SENTANI - Yayasan Dompet Duafa bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Cenderawasih memberikan pendampingan psikologi bagi anak anak korban banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura, Papua.
Pendampingan psikologis yang dimulai sejak Rabu (20/3) kemarin, menyasar sejumlah lokasi pengungsian yang tersebar di wilayah Sentani.
Salah satunya di posko pengungsian BTN Gajah Mada kampung Yahim, Distrik Sentani, Kamis (21/3) siang. Puluhan anak anak korban banjir terlihat tengah bermain bersama kakak kakak pendamping dari fakultas Psikologi Uncen. Tampak wajah mereka tersenyum ceria, sambil sesekali tertawa lepas saat mengikuti setiap arahan dari kaka pendamping.
Perwakilan Tim Dompet Duafa, Saiban, mengungkapkan kegiatan pendampingan ini adalah untuk menghilangkan trauma pada diri anak anak akibat bencana banjir yang dialaminya.
"Sebelum bencana mereka (anak anak) ceria dan bermain, setelah terjadi bencana, keceriaan itu tidak lagi. Makanya kami ingin mengembalikan keceriaan anak anak, biar mereka tidak terlalu ingat bencana yang dialaminya. Jadi sekali lagi kami ingin mengembalikan keceriaan dan semangat mereka," ungkap Saiban
Kegiatan pendampingan ini, kata Saiban, telah dilakukan di Posko Induk dan juga di Stikes Kesehatan Sentani
"Kita sudah jalan sejak kemarin dan dibagi di sejumlah lokasi pengungsian. Karena SDM (sumber daya manusia) kami terbatas, makanya hanya lokasi yang dapat dijangkau, yang kami tempatkan tim disitu," terangnya.
Dia menambahkan, Yayasan Managemen Center Dompet Duafa memberikan layanan kesehatan cuma cuma di semua wilayah terdampak bencana termasuk di Jayapura, Papua
Salah seorang anak, Annisa mengaku sangat senang telah diajak bermain.
"Senang, karena kita bisa bermain sama teman teman," ungkapnya.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3) malal lalu, telah merenggut sedikitnya 104 korban jiwa (data Rabu,20 Maret 2019), ratusan orang luka luka, dan 9.691 orang mengungsi. Serta merusak ratusan rumah dan fasillitas umum seperti jalan dan jembatan.