MENU TUTUP

Dalam 4 Tahun Luas Kawasan Kumuh di Kota Jayapura Terus Berkurang

Jumat, 05 April 2019 | 16:28 WIB / Djarwo
Dalam 4 Tahun Luas Kawasan Kumuh di Kota Jayapura Terus Berkurang Ilustrasi Permukiman Kumuh / google

JAYAPURA - Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya mengurangi luas kawasan kumuh melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Perumahan Kawasan Permukiman (PKP).

Pemerintah Kota Jayapura pun telah mengklaim jika luas kawasan kumuh terus berkurang menjadi 26,45 hektar dari angka semula yang luasnya mencapai 107 hektar.

"Target kami tahun 2020 Kota Jayapura bebas kumuh, dan yang sudah terealisasi dari tahun 2015 hingga 2019 terjadi pengurangan kawasan kumuh dengan luasan semula 107 Ha menjadi 26,45 Ha untuk tahun 2019,” ujar wali kota Jayapura, Benhur Tomi Mano kepada wartawan, Kamis (4/4) kemarin.

Sementara itu, koordinator program Kotaku di Kota Jayapura, Alfonsus Saning mengatakan bahwa terdapat 9 lokasi kumuh yang telah ditata melalui program Kotaku hingga tahun 2019.

Sedangkan, di awal tahun 2018 terdapat 9 lokasi kumuh yang di antaranya kelurahan Awiyo, kelurahan Tanjung Ria, kelurahan Bhayangkara, kelurahan Imbi, kelurahan Gurabesi, kelurahan Hamadi, kelurahan Mandala, Wai Mhorock dan Numbay.

“Kontribusi dukungan program Kotaku untuk menangani kawasan kumuh telah selesai dilakukan pada Desember 2018. Kotaku kali ini lakukan ekspos capaian kegiatan yang diadakan di Kawasan rusunawa Tanjung Ria,” ungkapnya.

Kegiatan Kotaku sendiri berfokus kepada indikator permasalahan kawasan kumuh berdasarkan SK Wali Kota Jayapura. Indikator tersebut antara lain, permasalahan ketidakteraturan pembangunan yang masih tinggi, permasalahan sanitasi air bersih terutama permukiman di sekitar pesisir laut, di pinggir sungai, di perbukitan dan kawasan padat penduduk lain.

Lanjut katanya, dukungan Pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini Dinas PUPR dan PKP Kota Jayapura telah 100 persen mendukung program Kotaku, serta menata kawasan kumuh.

Hingga saat ini, 9 lokasi telah ditata dan dilaksanakan dengan baik secara swakelola oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), yang tidak melibatkan pihak ketiga.

“Kami dorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, agar bisa belajar menata permukimamnya, merawat, memelihara dan meningkatkan kesadaran kepedulian lingkungan," pungkasnya. *


BACA JUGA

Warga Kampkey Keluhkan Tidak Ada Pelayanan Kesehatan di Pustu Awiyo

Sabtu, 17 Mei 2025 | 21:08 WIB

Danrem 172/PWY Tinjau Program MBG di SD YPK Yoka Baru Kota Jayapura

Selasa, 22 April 2025 | 17:56 WIB

Kasus HIV/Aids di Kota Jayapura Naik Signifikan dalam Tiga Tahun Terakhir

Jumat, 14 Februari 2025 | 17:37 WIB

Dua Kelompok Massa Pendukung Pilkada Kota Jayapura Terlibat Bentrok saat Pleno KPU

Jumat, 06 Desember 2024 | 15:25 WIB

Wamendagri Pantau Pemungutan Suara di Sejumlah TPS Kota Jayapura

Rabu, 27 November 2024 | 17:31 WIB
TERKINI

Tindakan Tegas Satgas Ops Damai Cartenz Terhadap Oknum Anggota Polri Penjual Amunisi di Papua Pegunungan

10 Jam yang lalu

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

10 Jam yang lalu

Pembangunan Untuk Kita Semua, Kepala Suku Besar Puncak : Mari Jaga Kedamaian di Tanah Papua

14 Jam yang lalu

Sertijab Dandim 1701/Jayapura dari Kolonel Inf Henry Widodo kepada Letkol Inf Taufik Hidayat

1 Hari yang lalu

Senyum di Pantai Hecnuk, Harapan Damai di Muara Tami

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com