MENU TUTUP

Tewaskan Napi di Tahanan, Sipir Lapas Jadi Buron

Kamis, 22 Maret 2018 | 18:55 WIB / rmol
Tewaskan Napi di Tahanan, Sipir Lapas Jadi Buron net

WARTAPLUS - Seorang oknum sipir di Lapas Mata Merah, Palembang, Sumatera Selatan, berinisial JN (34) menjadi buronan polisi lantaran diduga telah menganiaya narapidana bernama Bisan Azhari (43) hingga tewas. Kasus tersebut terungkap setelah keluarga korban membuat laporan di Polda Sumatera Selatan.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Sudirman D Hury mengatakan, pihaknya membantu polisi untuk mencari pelaku. Sudirman menjelaskan, sejak dilaporkan dua hari lalu terduga pelaku JN tidak diketahui keberadaannya dan telah meninggalkan tugas.

"Sudah tidak masuk kerja selama dua hari (JN). Baik dicari di rumah maupun handphonenya tidak aktif. Kami juga lagi mencari keberadaannya membantu polisi," kata Sudirman saat dikofirmasi, Kamis, 22 Maret 2018.

Dugaan sementara, lanjut Sudirman, penganiayaan yang dilakukan JN kepada narapidana itu dilatarbelakangi utang Rp6 juta.

Korban Bisan yang tak bisa membayar utang kepada JN, akhirnya dipukuli dengan tangan kosong. "Setelah dipukuli dikembalikan lagi di sel. Ketika di dalam sel, korban mengaku kepalanya pusing, sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi korban meninggal," ujarnya.

JN telah bekerja sebagai sipir di Lapas Merah Mata selama sembilan tahun, dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II C. Atas kejadian ini, JN ataupun atasannya akan dikenakan sanksi tegas.

"Sanksi tegas akan diberikan kepada atasannya atau pimpinan regu sampai ke pimpinan Lapas. Kasus ini merupakan tindak pidana dan melanggar kode etik. Untuk JN bisa saja dicopot, sedangkan pihak-pihak lain tergantung hasil penyelidikan, tapi pasti ada sanksi," ujarnya.

Bisan tewas setelah lima hari koma dalam perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Selasa malam, 20 Maret 2018.

Keluarga korban yang tak terima kejadian itu, langsung melapor ke SPKT Polda Sumatera Selatan. Selanjutnya, jenazah korban diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk keperluan penyelidikan.

Kakak korban, Nani (50) menyebutkan, adiknya itu tewas setelah dianiaya oleh JN yang merupakan penjaga lapas, seminggu lalu. Korban mengalami pendarahan otak dan luka lebam di kakinya.
"Sempat operasi dan koma, tadi malam meninggal di rumah sakit," ujar Nani.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Bisan sempat meminta kepada keluarganya untuk mentransferkan uang sebesar Rp6 juta untuk melunasi utang. "Dia bilang utang narkoba Rp6 juta. Jadi kami transfer Rp500 ribu dulu untuk nyicil karena tidak ada uang," katanya. [net]


BACA JUGA

Upaya Bunuh Diri Seorang Wanita di Jayapura Berhasil Digagalkan Polisi

Selasa, 04 November 2025 | 14:41 WIB

ULMWP: Tragis Pembunuhan dan Pembantaian 15 Orang West Papua di Intan Jaya

Jumat, 17 Oktober 2025 | 10:35 WIB

Diduga Alami Gangguan Mental, Seorang Juru Parkir Tusuk Perutnya dengan Pisau di Sentani

Minggu, 17 Agustus 2025 | 11:15 WIB

Kesal Tak Dipinjami Uang, Alasan Pasutri Habisi Nyawa Majikannya Pemilik Laundry di Jayapura

Selasa, 08 Juli 2025 | 09:28 WIB

Terduga Pelaku Pembunuhan Seorang Guru dan juga Pemilik Usaha Laundry di Jayapura, Berhasil Ditangkap

Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:23 WIB
TERKINI

Kunjungi PYCH, Menko Polkam dan Kepala BIN Serahkan Tali Asih untuk Pelajar dan Tokoh Adat

49 Menit yang lalu

Tokoh Agama Papua Tengah Apresiasi Satgas Ops Damai Cartenz Jaga Keamanan dan Kedamaian di Tanah Papua

3 Jam yang lalu

Kompol Dian Novita Pietersz Ukir Sejarah Sebagai Polwan Pertama Berprestasi di Sesko AD

4 Jam yang lalu

Cegah Stunting Sejak Dini, TP PKK Puncak Jaya Gelar Penyuluhan Gizi dan Kesehatan di Karubate

8 Jam yang lalu

Membangun Kedekatan, Personel Satgas Ops Damai Cartenz Berbagi Kebersamaan dengan Masyarakat Sinak

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com