250 Unit Rumah Bagi Tenaga Medis Siap Dibangun di Holtekamp Jayapura
Rabu, 28 Maret 2018 | 12:44 WIB / Riri
Direktur Jenderal penyediaan perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, H Khalawi AH, didampingi Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Penyedia Perumahan Provinsi Papua Malikidin Soltief dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai, di acara peletakan batu pertama pembanguna perumahan tenaga medis, di Holtekamp, Selasa (27/3)/istimewa
JAYAPURA, – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR) bakal membangun 250 unit rumah bagi para tenaga medis Provinsi Papua. Berlokasi di kampung Holtekamp, Dusun Bombardir Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Pembangunan perumahan diatas tanah seluas 5 hektar ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Direktur Jenderal penyediaan perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, H Khalawi AH, Selasa (27/3) sore didampingi Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Penyedia Perumahan Provinsi Papua Malikidin Soltief dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai.
Tanah seluas 5 hektar ini merupakan tanah pemberian dari Ondoafi/kepala suku Holtekamp, kepada pemerintah untuk dibangun
perumahan bagi pegawai, dokter spersialis, dokter dan tenaga juru rawat.
perumahan bagi pegawai, dokter spersialis, dokter dan tenaga juru rawat.
Dalam sambutannya Kepala suku Niko Pae, mengatakan daerah Holtekamp secara khusus Muara Tami, yang berada di wilayah perbatasan RI – PNG saat ini sangat kekurangan tenaga medis. Untuk itu dirinya berharap dengan pembangunan perumahan bagi para
medis ini sebagai rumah dinas. Setidaknya bisa membantu keterbatasan tenaga kesehatan di wilayahnya.
“Wilayah kami di Muara Tami yang akan dibangun oleh Pemerintah kota Jayapura rumah sakit Type A. Hanya saja kurang tenaga medis,”akunya.
medis ini sebagai rumah dinas. Setidaknya bisa membantu keterbatasan tenaga kesehatan di wilayahnya.
“Wilayah kami di Muara Tami yang akan dibangun oleh Pemerintah kota Jayapura rumah sakit Type A. Hanya saja kurang tenaga medis,”akunya.
Disisi lain, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Penyedia Perumahan Provinsi Papua Malikidin Soltief menjelaskan bahwa lokasi
rumah ini sebenarnya sudah akan dibangun sejak 2017 lalu. Sebab hampir sebagian besar tenaga medis di wilayah ini tidak punya rumah.
rumah ini sebenarnya sudah akan dibangun sejak 2017 lalu. Sebab hampir sebagian besar tenaga medis di wilayah ini tidak punya rumah.
Dalam arahannya Direktur Jenderal penyediaan perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat Ir H Khalawi AH mengatakan wilayah Muara Tami kedepannya akan menjadi kawasan yang bagus. Pasalnya, jembatan penghubung Hamadi – Holtekam direncanakan akan selesai tahun ini.
Dirinya memuji antusiasme masyarakat yang mau menyerahkan 5 hektar tanahnya, untuk pembangunan perumahan. Dirinya berjanji untuk segera bisa dibangun kawasan perumahan ini. Sebab permintaan dari pihak Dinkes Papua baru diajukan di pertengahan jalan pembahasan anggaran tahun 2018.
“Nanti kalau ada yang tidak siap lokasi di Indonesia untuk dibangun perumahan. Maka kami akan melihat aturan untuk dipindahkan pembangunan ke Papua,”janjinya.
“Nanti kalau ada yang tidak siap lokasi di Indonesia untuk dibangun perumahan. Maka kami akan melihat aturan untuk dipindahkan pembangunan ke Papua,”janjinya.
Pergumulan Panjang
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai menjelaskan saat ini kurang lebih 3000 pegawai
tidak miliki rumah dinas. Sejak dirinya sebagai Direktur Rumah Sakit Abepura dan sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, kerinduan dirinya, harus ada perumahan khusus bagi tenaga kesehatan.
Akhirnya setelah melalui pergumulan panjang dijawab oleh Tuhan. Tahun 2017 Dinkes Papua menganggarkan dana dan melakukan perencanaan dan sudah selesai. Setelah itu pihaknya mengajukan pembangunan fisik untuk tahun 2018 ini. Namun oleh Bappeda Papua dicoret melalui Tim TAPD.
Dalam perencanaannya kurang lebih ada 250 unit rumah yang akan dibangun. Dengan type rumah untuk dokter spesialis, para dokter dan ada type untuk pejabat eselon II, eselon III dan IV dan staf pegawai.
Rencana kedepan juga akan dibangun TK dan PAUD. Selain itu juga sarana olahraga seperti tenis lapangan. Selain itu lokasi perumahan ini sangat dekat dengan Pantai Holtekam, yang selama ini menjadi objek wisata.
"Nantinya kalau lokasi perumahan ini sudah jadi.Maka waktu tempuh dariHamadi – Wutung, hanya memakan waktu tempuh lebih kurang 5 menit saja. Dari jembatan Holtekamp sampai di perumahan ini," bebernya.[Riri]
[
tidak miliki rumah dinas. Sejak dirinya sebagai Direktur Rumah Sakit Abepura dan sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, kerinduan dirinya, harus ada perumahan khusus bagi tenaga kesehatan.
Akhirnya setelah melalui pergumulan panjang dijawab oleh Tuhan. Tahun 2017 Dinkes Papua menganggarkan dana dan melakukan perencanaan dan sudah selesai. Setelah itu pihaknya mengajukan pembangunan fisik untuk tahun 2018 ini. Namun oleh Bappeda Papua dicoret melalui Tim TAPD.
Dalam perencanaannya kurang lebih ada 250 unit rumah yang akan dibangun. Dengan type rumah untuk dokter spesialis, para dokter dan ada type untuk pejabat eselon II, eselon III dan IV dan staf pegawai.
Rencana kedepan juga akan dibangun TK dan PAUD. Selain itu juga sarana olahraga seperti tenis lapangan. Selain itu lokasi perumahan ini sangat dekat dengan Pantai Holtekam, yang selama ini menjadi objek wisata.
"Nantinya kalau lokasi perumahan ini sudah jadi.Maka waktu tempuh dariHamadi – Wutung, hanya memakan waktu tempuh lebih kurang 5 menit saja. Dari jembatan Holtekamp sampai di perumahan ini," bebernya.[Riri]
[