JAYAPURA-Kehidupan di pasar Mama Papua menjadi pemandangan yang umum bagi puluhan anak Papua.
Hampir setiap hari, anak-anak ini berada di Pasar Mama Papua, bukan untuk menjadi pedagang, tetapi anak-anak ini selalu dibawa oleh sang mama dalam aktifitas berdagang. Dan Selasa (23/7) yang biasa diperingati sebagai hari anak nasional, anak-anak mendapatkan tamu istimewa,.
Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Papua sengaja bertemu anak-anak sekadar untuk bermain bersama dan memberikan buku bacaan, kamus bahasa inggris bergambar, boneka bahkan kebutuhan lainnya.
Ketua FJPI Provinsi Papua, Yuliana Lantipo berterima kasih dengan semua pihak yang sudah berbagi buku, boneka atau kelengkapan sekolah lainnya untuk anak- anak yang biasa melakukan belajar mengajar di lantai 3 Pasar Mama Papua.
"Kami juga berterima kasih kepada Pak Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua dan semua pihak yang sudah memberikan donasi hari ini, untuk anak-anak di Pasar Mama Papua," jelasnya, Selasa (23/7). Tampak juga Anggota Kompolnas Poengky Indarti turut serta ikut dalam kegiatan tersebut.
Tepat pada Hari Anak Nasional ke-35, hari ini FJPI Provinsi Papua sengaja menggalang sumbangan buku dari berbagai pihak dan sesama jurnalis dan menyerahkannya untuk Kelompok bimbingan belajar di Pasar Mama Papua.
Apalagi kelompok belajar ini telah menyebarkan kebutuhan 200 kamus bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia- Inggris yang disebarkan lewat media sosial, guna mewujudkan wajib bahasa Inggris bagi anak didiknya yang akan dimulai pada Agustus nanti.
Pendeta Naomi Selan, selaku penanggung jawab Bimbingan Belajar anak anak di pasar Mama Papua turut berterima kasih kepada semua pihak yang berdonasi hari ini.
Pdt. Selan menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan belajar tersebut sudah lama dilakukan, tapi memang masih banyak yang anak anak perlu seperti alat peraga belajar dan buku buku.
Terakhir, kelompok bimbel di pasar ini sedang menggalang kebutuhan kamus berbahasa Inggris.
"Kami senang sekali dengan kedatangan kakak kakak Jurnalis hari ini karena mimpi anak anak ini akhirnya terwujud," ucapnya.
Ada 300-an anak asli Papua yang setiap hari bergantian ke tempat bimbingan belajar ini. Anak-anak tersebut merupakan anak dari mama pedagang asli papua yang berjualan di pasar tersebut.
"Ada 20-30 orang relawan yang membantu anak-anak untuk mewujudkan mimpinya, belajar apapun ditempat ini. Berhitung, membaca, menulis dan sekarang kami ingin semua anak-anak bisa bisa memahami dan menggunakan bahasa Inggris," ujarnya.
Naomi mengklaim mimpi yang sedang diwujudkan saat ini adalah ide gila, namun ia yakin dengan kemauan dan kerja keras semua pihak bisa mewujudkan mimpi ini.
Anggota Kompolnas Poengky Indarti yang turust serta dalam kegiatan tersebut mengaku senang dengan kegiatan ini.
"Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi anak-anak ini dan tentu ada harapan untuk mereka terus maju mengembangkan minat bakat mereka,"ujarnya.*