A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: is_readable(): open_basedir restriction in effect. File(/dev/urandom) is not within the allowed path(s): (/tmp/:/www/wwwroot/wartaplus.com/m.wartaplus.com/)

Filename: core/Security.php

Line Number: 584

Ketua LMA: Tradisi Adat Papua Harus Diketahui Aparat Keamanan | Mobile Wartaplus.com
MENU TUTUP

Ketua LMA: Tradisi Adat Papua Harus Diketahui Aparat Keamanan

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 16:01 WIB / Alberth
Ketua LMA: Tradisi Adat Papua Harus Diketahui Aparat Keamanan Ketua LMA Papua Barat Maurits Saiba/Alberth

MANOKWARI- Persoalan keamanan Papua Barat ini mau dibawa kemana. Dalam artian keamanan dan pengamanan kepada masyarakat harusnya menjadi tanggung jawab bersama, baik aparat penegak hukum, pemerintah dan masyarakat adat.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, Maurits Saiba melihat bahwa persoalan keamanan di Papua Barat pada umumnya, dan khususnya di Manokwari sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Maurits, tradisi adat Papua di Papua Barat setiap daerah harus diketahui oleh aparat penegak hukum, terutama aparat yang baru bertugas di daerah Papua Barat.

Salah satu hal penting adalah aparat jangan melanggar norma adat di daerah penugasan sehingga tidak menimbulkan konflik sosial antara aparat dan masyarakat sipil.

Kata Saiba, kehadiran aparat keamanan (TNI, polri) di Papua Barat untuk melindungi dan mengayomi dan melayani masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak boleh ditakuti oleh aparat.

"Jadi anggota kepolisian, TNI di Papua Barat yang baru  atau anggota yang ditugaskan ke Papua Barat diminta untuk memahami norma adat dan karakter orang Papua," kata Saiba kepada wartaplus.com, Jumat (2/8) malam.

Dikatakan Saiba, khusus di kabupaten Manokwari masyarakat adat Arfak memiliki karakter yang berbeda-beda meskipun miliki satu suku besar. 

Hal itu disampaikan Saiba pada memasuki 17 Agustus 2019 mendatang sebagaimana tanggal yang ditetapkan dalam se tahun untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia. 

Dia mengakui bahwa kemerdekaan RI bukan diperjuangkan oleh aparat TNI, polri saat itu, namun keterlibatkan masyarakat umum. 

Kata dia, khusus di tanah Papua memiliki catatan sejarah tersendiri, maka jangan ada lagi konflik yang membuat terjadi tumpah darah.

Dengan demikian aparat keamanan harus bersinergi dengan tokoh masyarakat, lembaga masyarakat adat guna menjaga keamanan bersama.

"Satu hal yang diperhatikan aparat kita adalah harus memahami norma adat Papua, terutama aparat non OAP yang baru bertugas di Papua Barat pada umumnya, dan secara khusus di Manokwari" tambah Maurits.* Ketua LMA Papua Barat Maurits Saiba


BACA JUGA

TERKINI

Wagub Aryoko Apresiasi Kick Off Serunai Nasional 2025 Digelar di Papua

2 Jam yang lalu

Pemprov Papua Siapkan 16.400 Tiket Mudik Gratis Nataru

3 Jam yang lalu

Apel Pagi, Bupati Puncak Jaya Tekankan: Disiplin ASN, Larangan Sajam, dan Persiapan Natal Pemda

8 Jam yang lalu

Kepala Suku Tertua Jayawijaya Imbau Warga Tidak Terprovokasi Jelang Hari HAM dan HUT Melanesia: “Fokus Sambut Natal, Jaga Wamena Tetap Damai”

12 Jam yang lalu

Indosat Ooredoo Hutchison dan Nokia Luncurkan GenSi, Berdayakan Generasi Muda Indonesia melalui Literasi AI

21 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com