MENU TUTUP

Polisi Barikade Massa yang Turun Aksi di Amban, Teriakan Papua Merdeka Terdengar

Jumat, 06 September 2019 | 18:02 WIB / Alberth
Polisi Barikade Massa yang Turun Aksi di Amban, Teriakan Papua Merdeka Terdengar Ratusan massa yang tergabung antara mahasiswa dan masyarakat sipil lakukan aksi demonstrasi damai di jalan gunung Salju Amban, kabupaten Manokwari, Papua Barat/Alberth


MANOKWARI-Lagi-lagi sekitar ratusan massa yang tergabung antara mahasiswa dan masyarakat sipil lakukan aksi demonstrasi damai di jalan gunung Salju Amban, kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat (6/9)  pagi sekitar pukul 09.00 WIT hingga pukul 12.49  WIT massa bubar.

Aksi demo damai itu masih kaitan dengan kata rasisme yang menyingung dan menyakiti hati rakyat Papua di Surabaya dan Malang di Provinsi Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Massa juga lakukan orasi tentang Papua merdeka, termasuk orasi menyampaikan tentang kekerasan HAM di tanah Papua.

Aparat kepolisian yang sedang berjaga-jaga/Alberth

Satu dari orator massa dengan berpakaian baju berwarna coklat lengan putus, dan mengikat daun di lengan kiri dan kanan. Terlihat menggunakan gelang tangan bercorak bintang kejora, mengenakan topi rimba, kacamata riben sambil berorasi. 

Pantauan langsung terlihat dan terdengar orator tersebut tidak sampaikan orasi yang sejatinya mahasiswa. Namun menggunakan kata-kata  makian kepada aparat kepolisian yang sedang bersiaga. Namun aparat tetap tenang dan berjaga-jaga. Teriakan Papua merdeka pun mereka tunjukan dihadapan aparat kepolisian

Tampak sudah 5 kali negoisasi dilakukan oleh penghubung massa dengan Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi, Dansat Brimobda Polda Papua Barat Kombes Pol G.C Mansnembra.

Negosiasi dilakukan tetapi polisi pada prinsip tidak ijinkan massa longmarsh ke lapangan Borasi Manokwari, sebab pertimbangan polisi tentang keamanan. 

Dengan demikian massa tetap dibarikade massa kurang lebih 50 meter jarak massa dan polisi. Bahkan massa ancam melawan polisi kalau tidak diijinkan jalan.

Salah satu politisi pejuang Papua merdeka yang dikenal Gubernur WPNA di Manokwari, Markus Yenu juga hadir ditengah kerumunan massa dan lakukan orasi tentang sejarah Papua. Yenu juga klaim bahwa pada tanggal 16 September masalah Papua akan dibahas di PBB. 

Setelah massa orasi dan akhir dari semuanya itu, massa berkumpul untuk berdoa. Doa itu langsung dipimpin oleh pendeta Musa Opur. Setelah itu massa pun membubarkan diri secara tertib aman dan kondusif. 

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak kepada wartawan, Jumat, di tempat demo mengatakan, polisi tidak akan ijinkan massa untuk longmarsh.

"Apapun alasannya massa tidak diijinkan, sebab tujuan demonstrasi mereka tidak jelas dan siapa yang bertanggung jawab pun tidak jelas," tegas Kapolda.*


BACA JUGA

Satu Orang Diamankan Saat Pengejaran Pelaku Penyerangan Patroli Satgas 527/BY di Paniai

Jumat, 03 Mei 2024 | 08:37 WIB

Pangdam Cenderawasih Dampingi Kasad Kunker ke Wilayah Merauke Papua Selatan

Jumat, 03 Mei 2024 | 08:01 WIB

Kurikulum Merdeka Bagi Seluruh Anak Indonesia

Kamis, 02 Mei 2024 | 18:14 WIB

Pemprov Papua: Penerapan Merdeka Belajar Butuh Kerja Sama Orang Tua

Kamis, 02 Mei 2024 | 18:07 WIB

Memikul Tanggung Jawab Renteng Pendidikan Akhlak Generasi Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 18:01 WIB
TERKINI

Satu Orang Diamankan Saat Pengejaran Pelaku Penyerangan Patroli Satgas 527/BY di Paniai

13 Jam yang lalu

Pangdam Cenderawasih Dampingi Kasad Kunker ke Wilayah Merauke Papua Selatan

13 Jam yang lalu

Kurikulum Merdeka Bagi Seluruh Anak Indonesia

1 Hari yang lalu

Pemprov Papua: Penerapan Merdeka Belajar Butuh Kerja Sama Orang Tua

1 Hari yang lalu

Memikul Tanggung Jawab Renteng Pendidikan Akhlak Generasi Emas

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com