BMKG Pusat Siapkan AWO di 14 Bandara Papua dan Papua Barat
JAYAPURA,- Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat mulai tahun ini memprioritaskan sejumlah program di Papua dan Papua Barat. Salah satu diantaranya adalah menyiapkan All Weather Operations (AWO) di 14 Bandara yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, kemaritiman dan cuaca publik.
Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati menyatakan, untuk prakiraan cuaca penerbangan, pihaknya sudah bisa mencapai akurasi 100 persen. Namun belum semua Bandara di Papua dan Papua barat terlayani oleh stasiun BMKG.
"Sehingga kami perlu memasang telemeteri untuk observasi itu kearah digitalisasi dan otomatisasi melalui layanan big data dan AWO, sehingga penerbangan di Papua bisa lebih terjamin keselamatannya dari ancaman cuaca," ujar Dwikorita usai membuka kegiatan Rakorwil BMKG wilayah V di Jayapura, Rabu (4/4).
Dia menyebutkan, untuk tahap awal akan dipasang radar cuaca di Wamena ibukota kabupaten Jayawijaya, Papua
Dukung Program Kerja
Dwikorita menjelaskan dari rapat koordinasi ini diharapkan setiap program kerja pada 2019 mendatang dapat mendukung program kerja BMKG Pusat, yakni qiuck wind adalah meningkatkan inovasi layanan berbasis Big Data, Internet of Things and Artificial Intelligence.
"Artinya agar Stasiun –stasiun dan UPT-UPT di Papua meningkatkan instrumentasinya menjadi otomatisasi dan digitalisasi, sehingga informasi yang akan dihimpun didalam Big Data, Internet of Things and Artificial Intelligence dapat terpenuhi," jelasnya.
Dimana dengan adanya lompatan teknologi itu, pihaknya berharap agar ketepatan-ketepatan dan akurasi dari informasi BMKG menjadi lebih akurat, tepat dan cepat.
“Saat ini akurasi untuk prakiraan cuaca nanti 80 persen. Tapi dengan peningkatan teknologi kearah Big Data, Internet of Things and Artificial Intelligence kita berharap menjadi 85 persen atau bahkan mendekati 100 persen,” urainya
110 Bandara
Kepala BBMKG Wilayah V -Jayapura Petrus Demon Sili, menjelaskan, sebanyak 110 Bandara di Papua dan Papua Barat beroperasi tanpa AWO.
“Artinya belum ada layanan BMKG disana, sehingga pemerintah pusat segera memasang 14 AWO atau peralatan untuk diprioritas di daerah-daerah yang tak ada stasiun BMKG, sehingga layanan penerbangan lebih optimal untuk keselamatan masyarakat secara luas,” jelasnya. [Riri]