Aliansi Masyarakat Waropen Datangi Polda Papua, Pertanyakan Dugaan Korupsi Bupati
JAYAPURA - Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Pembangunan Kabupaten Waropen, Senin (25/11) siang mendatangi Mapolda Papua.
Kedatangan tersebut tidak lain untuk mempertanyakan sejauh mana penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi, pengadaan 1000 unit kendaraan bermotor, pembangunan jalan trans Waropen-Wapoga yang belum dikerjakan tuntas serta pembangunan Taluk dari kali Sanggei hingga Pelabuhan Pidemani oleh Bupati Waropen Jeremias Bisay.
Sekertaris Aliansi peduli pembangunan Kabupaten Waropen, Robert Demianus Niki menjelaskan kedatangan pihaknya tidak lain mempertanyakan sejauh mana proses yang telah dikerjakan oleh Ditkrimsus Polda Papua terhadap dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Bupati Waropen Jeremias Bisay.
"Sampai hari ini para mafia berdasi ini masih berkeliaran dan belum diproses, oleh karena itulah tujuan kami mendatangi Polda Papua untuk mempertanyakan hal itu," tudingnya
Ia pun menjelaskan indikasi kerugian negara dalam tiga kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Bupati Waropen Jeremias Bisay yakni pengaspalan jalan Trans menelan anggaran Rp22 Miliar, pengadaan 1000 motor, namun 500 kendaraan yang diberikan kepada tim suksesnya dugaan mengalami kerugian negara Rp13 Milliar, lalu pembangunan taluk penghalang ombak Rp14 Milliar.
"Ini bukan uang sedikit, oleh karenanya kami minta ada proses hukum kepada yang bersangkutan, lantaran perbuatan tidak ada kemajuan dan kesejahteraan yang dirasakan masyarakat di Waropen selama ini," ungkapnya
Sementara itu Direktur Direktorat Kriminal Khusus Polda Papua Kombes Pol Putu Putera Sadana ketika di konfirmasi menerangkan tiga kasus dugaan korupsi di Kabupaten Waropen sejauh ini masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik. Dimana satu dari kasus tersebut telah naik status dari Penyelidikan ke Penyidikan.
"Kasus Pembangunan taluk beton kita sudah naikan ke penyidikan dan saat ini kami masih menunggu hasil dari audit BPKP Provinsi Papua Untuk mengetahui kerugian negara, dan selanjutnya kami akan menentukan siapa tersangkanya," ungkapnya saat di temui di ruang kerjanya.
Sementara terkait pembangunan jalan dan pengadaan unit motor, hingga saat ini masih dalam proses Penyelidikan.
"Kami masih berkerja maraton, intinya satu diantara tiga kasus dugaan korupsi sudah naik status. Sementara dari hasil yang ada kami akan lakukan gelar perkara baru tahu siapa tersangkanya, tidak serta-merta menetapkan seseorang sebagai tersangka dalam kasus tersebut,"pungkasnya.**