MENU TUTUP

Inflasi Jelang Nataru, Pemerintah Papua Diminta Antisipasi Potensi Gejolak Harga

Senin, 02 Desember 2019 | 12:27 WIB / Djarwo
Inflasi Jelang Nataru, Pemerintah Papua Diminta Antisipasi Potensi Gejolak Harga Ilustrasi inflasi/google

JAYAPURA - Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Kota Jayapura dan Merauke sama-sama mengalami inflasi pada periode November 2019 dan berbanding terbalik dengan kondisi di periode sebelumnya.

Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,85 persen dan kondisi tersebut berbeda dengan bulan sebelumnya yang terjadi deflasi sebesar 0,35 persen.

"Faktor pemicu terjadinya inflasi tersebut diantaranya ikan ekor kuning sebesar 0,701 persen, ikan cakalang 0,147 persen, cabai rawit 0,063 persen, cuci kendaraan 0,034 persen, ikan deho 0,023 persen, cabai merah 0,017 persen, ikan kawalan 0,014 persen, daging sapi 0,013 persen, ikan bakar 0,009 persen, jeruk nipis 0,009 persen dan beberapa komoditas lainnya," ungkap Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji, Senin (2/12).

Lanjutnya, inflasi tersebut secara umum didominasi oleh pengaruh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan yang memberikan andil total sebesar 0,87 persen terhadap total inflasi di Kota Jayapura.

Sementara itu, Merauke pada periode November terjadi inflasi sebesar 1,21 persen. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,13 persen.

"Faktor pemicu terjadinya inflasi merauke yakni kenaikan harga pada Ikan Mujair 0,500 persen, kacang panjang 0,199 persen, air kemasan 0,124 persen, bayam 0,116 persen, udang basah 0,115 persen, kubis 0,112 persen, perbaikan ringan kendaraan 0,060 persen, buncis 0,052 persen, semangka 0,029 persen, cat tembok 0,022 persen dan beberapa komoditas lainnya," jelasnya.

Jika dilihat pada penyumbang inflasi terbesar November 2019 yang didominasi oleh bahan makanan, pihaknya mengimbau kepada pemerintah perlu mengantisipasi potensi gejolak harga dimasa mendatang, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru. 

"Ketersediaan stok bahan makanan pokok di pasaran perlu dipantau oleh pemerintah beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar potensi gejolak harga dapat dikendalikan dan diantisipasi sejak dini," pungkasnya. **


BACA JUGA

BI libatkan petani asli Papua Tengah di gerakan pangan murah

Jumat, 04 Oktober 2024 | 06:25 WIB

Pantauan BI Papua: Sejumlah Daerah di Bumi Cenderawasih Mulai Panen Cabai

Senin, 23 September 2024 | 08:06 WIB

Pemkab Jayapura Dorong OAP Kembangkan Jagung dan Cabai

Senin, 12 Agustus 2024 | 15:31 WIB

Periode Juli 2024, Inflasi Tertinggi Papua Tengah di Kabupaten Nabire Capai 6,39 Persen

Rabu, 07 Agustus 2024 | 15:35 WIB

Mengendalikan Inflasi Dengan Inovasi dan Sinergi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:20 WIB
TERKINI
Lakukan Pembunuhan

Satgas Ops Damai Cartenz Interogasi Pelaku, Keterlibatan KKB dalam Kasus Pembunuhan di Yahukimo

1 Hari yang lalu

Pengendara Ojek Luka Parah Akibat Serangan di Waghete II, Satgas Damai Cartenz Turun Tangan

1 Hari yang lalu

Tukang Ojek Jadi Korban Penganiayaan OTK di Waghete II, Satgas Ops Damai Cartenz Selidiki Pelaku

1 Hari yang lalu
KKB Terlibat

Satgas Ops Damai Cartenz Interogasi Pelaku Penganiayaan dan Pembunuhan di Yahukimo

1 Hari yang lalu

Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo, Barisan Merah Putih Kota Jayapura Terbentuk

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com