MENU TUTUP

Pelanggaran HAM di Papua Meningkat

Rabu, 11 Desember 2019 | 06:51 WIB / Roberth
Pelanggaran HAM di Papua Meningkat Diskusi peringatan Hari HAM Sedunia yang dilakukan Kantor Komnas HAM Papua/Istimewa

JAYAPURA-Komnas HAM Perwakilan Papua menyebut, ditahun 2019, kelompok perusuh termasuk keterlibatan kelompok lain idiologi sebagai pelaku pelanggar HAM. Frits Ramandey, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua menyebut kondisi tersebut berbalik pada tahun sebelumnya ditahun 2015 -2018.

"Jadi ditahun ini, dalam konteks di Papua, pelanggaran itu malah dilakukan oleh kelompok-kelompok itu secara massal. Mereka yang melalukan pengrusakan dan lainnya, itu diangka 47 persen, selanjutnya kepolisian diurutan kedua dengan 25, pemda 18, TNI 6 pengaduan, "kata Frits, kepada awak media sesaat setelah kegiatan peringatan Hari HAM Sedunia, Selasa (10/12).

Angka yang dilanggar, kata dia adalah soal hak hidup yang paling banyak di langgar. Selanjutnya adalah hak atas pendidikan, dan hak para tersangka diurutan ketiga.

"Jadi angka ini berubah-ubah. Ditahun 2019, mengalami kenaikan yang luar biasa, mencapai 154 pengaduan, yang terdiri dari pengaduan langsung 59, dan sisanya pro aktif oleh Komnas HAM. Angka ini menunjukkan situasi HAM di Papua yang memprihatinkan, karena naik signifikan dari tahun sebelumnya,"ungkap Frits.

Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua , Frist Bernard Ramandey/Roberth

Kenaikan angka pelanggaran HAM tersebut terjadi atas adanya kerusuhan kasus rasis pada akhir Agustus lalu, yang kemudian berakibat pada pelanggaran HAM dari semua segi kehidupan sosial budaya.

"Isu rasis itu yang membuat tinggi. Dan kasus itu menarik pelanggaran-pelanggaran lain, seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sehingga angka aduan atas pelanggaran HAM di tahun 2019 meningkat,"katanya.

Pihaknya meminta segera dilakukan rekonsiliasi atas kasus yang hingga menelan puluhan korban jiwa di Wamena Kabupaten Jayawijaya itu.

"Dari hasil pemantauan Komnas HAM di 11 Kabupaten di seluruh Indonesia yang ada gejolak itu, kami melihat ada potensi, jika tidak segera di rekonsiliasi maka itu bisa kembali terjadi. Itu kekhawatiran kami, sehingga upaya rekonsiliasi itu penting,"pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Papua Dr KH Toni VM Wanggai yang menjadi pemateri kunci dalam kegiatan tersebut memberikan pandangan terhadap ujaran rasis dan upaya rekonsiliasi damai di Bumi Cenderawasih.

Diantaranya, mendorong pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) dan Pengadilan HAM Ad-Hoc sesuai amanah UU Otsus tahun 2001, mendorong penyelesaian persoalan Papua dengan pendekatan budaya, dialogis, dan kemanusiaan.

Lalu, mendorong pengesahaan RUU Otsus Pemerintah Papua Bagi Tanah Papua yang telah didaftarkan dalam Prolegnas DPR-RI Tahun 2020 sebagai usulan Pemerintah.

"Mendorong pembentukan Badan Nasional Urusan Papua untuk menyelesaikan persoalan Papua secara komprehensif, mendorong konsolidasi antarsemua stakeholder, serta proses rehabilitasi terhadap korban pelanggaran HAM dan pembentukan tim investigasi sehubungan dengan Kasus Nduga," kata Toni.*


BACA JUGA

BEI Gelar Capital Market Summit & Expo 2024, Bertema “Aku Investor Saham”

Jumat, 08 November 2024 | 11:07 WIB

Pj Wali Kota Jayapura Tunjuk Kantor Pengacara Dr.Pieter Ell Sebagai Kuasa Hukum Dampingi Kasus Rekaman Viral

Kamis, 07 November 2024 | 14:16 WIB

Anggota Polsek Ilu Puncak Jaya Dibacok OTK

Minggu, 27 Oktober 2024 | 12:40 WIB

Lagi, Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB di Yahukimo

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:28 WIB

Program IndonesiaNEXT Telkomsel 2024: Mahasiswa Papua Raih Top 3

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:53 WIB
TERKINI

Kampanye Akbar Mari-Yo di Lapangan PTC Entrop Dipenuhi Lautan Massa

10 Jam yang lalu

Sengketa Pilgub PBD, Pieter Ell: MA Tolak Kasasi Paslon Onesimus - Ibrahim

15 Jam yang lalu

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

21 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

21 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Hadir di Jayapura

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com