Jurnalis Ibarat Penghasil Oksigen, Gatot Kaca Kuasai Panggung AJP
SORONG-Ketua dewan pers, Prof. Muh. Nuh mewakili tim juri Anugerah Jurnlistik Pertamina (AJP) 2019 mengapresiasi Pertamina yang secara konsisten memberikan apresiasi kepada jurnalis Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Membangun tradisi yang konsisten dan konstruktif itu yang mahal. Bangsa ini akan maju dengan kegemaran orang yang berprestasi bukan sekedar diberikan penghargaan tapi juga dihargai. Jurnalis itu ibarat penghasil oksigen, setiap orang butuh informasi. Jurnalis memproduksi Informasi. Jika informasi terkontaminasi maka terkontaminasi juga penerima informasi," ujar Nuh saat memberikan sambutan pada malam AJP di gedung Pertamina Jakarta, Jumat (13/12)
Di kesempatan itu, Direktur Pertamina Nicke Widyawati tak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada insan pers yang terus mengawal pertamina dalam menginformasikan kebutuhan publik.
"Apapun pencapaian yang sudah didapat Pertamina tanpa kehadiran kontribusi media tidak dapat tersampaikan kepada semua stakeholder, partner dan masyarakat. Kedepannya akan semakin terbuka memberikan informasi kepada publik, karena 6 tahun kedepan periode menantang menarik untuk diliput," terang Nicke yang malam itu mengenakan pakaian ala 90an.
Sementara itu, Mantan Dirut Pertamina sekaligus penggagas AJP sejak tahun 2004, Baihaki Hakim mengutarakan bahwa Pertamina bukan meggunakan media untuk memoles citra Pertamina. Tapi bagaimana karya dan kerja pertamina diterima dengan baik oleh publik.
"Terbuka dengan kritik, kritik bisa maju. Saya Bersyukur beberapa kali pergantian direksi masih tetap melaksanakan AJP ini," ungkap Baihaki.
Dalam malam perhelatan AJP 2019, Ketua Pelaksana kegiatan selaku Corporate Secretary Pertamina, Tajudin Nur mengatakan bahwa karya tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Dimana tahun 2019, panitia menerima karya jurnalistik sebanyak 2214 dibandingkan tahun 2018 sebanyak 2084 karya dan dinilai oleh dewan juri bukan hanya dari praktisi tapi juga akademisi.
"Juri harus menilai karya jurnalistik tanpa diketahui nama peserta maupun media asalnya," terang Tajudin.
Dalam malam AJP ada 10 kategori yang dilombakan, masing-masing juara 3 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 20 juta, juara kedua Rp.25 juta dan juara pertama Rp.30 juta.
Sementara itu Best Of The Best diraih oleh jurnalis dari Kompas.id Abdulah Fikri Ashari dengan karya tulis berjudul 'Bukan Gatot Kaca Mencari Energi Untuk Negeri'. Dimana Fikri selain menerima uang sebesar Rp.30 juta juga berhak menjalani kursus jurnalistik di Eropa.
Sementara itu, jurnalis Wartaplus.com berhasil menjadi juara pertama AJP 2019 tingkat Marketing Operation Region (MOR) VIII dan menjadi peserta pada malam penganugerahan AJP di Jakarta.