Presiden Takjub Melihat Keindahan Pemandangan Sekitar Jembatan Holtekamp Jayapura
JAYAPURA, - Sesuai jadwal kunjungannya ke Papua, Kamis (12/4) pagi sekira pukul 07.00 WIT, Presiden Joko Widodo beserta rombongan meninjau pembangunan jembatan Hamadi - Holtekamp yang berada di kawasan pantai Hamadi, Perairan Teluk Youtefa, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Tak hanya meninjau lokasi pembentangan lifting span center, Presiden yang didampingi ibu Iriana, Menteri PU Pera, Basuki Hadi Muljono, Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo dan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, juga berkeliling mengitari jembatan dengan menggunakan kapal tagboat milik PT. Mitra Catur 5 dari Tanjung Priok. Kesempatan itu dimanfaatkan Jokowi untuk menikmati indahnya teluk youtefa di pagi hari.
"Pemandangan disekeliling jembatan Hamadi Holtekamp ini sangat indah, bagus dan cantik,"ujar Jokowi takjub
Dia berharap, lingkungan yang ada di sekeliling jembatan holtekamp dan tentunya teluk youtefa ke depan dapat dijadikan kawasan perekonomian, yang bisa mendatangkan wisatawan baik lokal maupun dari luar Papua
Progress Pembangunan
Progress pembangunan jembatan Hamadi -Holtekamp sudah mencapai 96, 54 persen. Mantan Walikota Solo ini berharap, pembangunan jembatan dengan panjang 733 meter dapat terselesaikan tahun ini.
"Dengan begitu akan menumbuhkan titik - titik perekonomian baru, di sekitaran Hamadi dan Holtekamp," kata Jokowi
Menurut presiden, pembangunan jembatan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah provinsi, pusat dan pemerintah kota jayapura. "Sehingga menghasilkan jembatan yang indah ini," ujarnya
Selain itu, lanjut Presiden juga dapat memperpendek jarak dari Kota Jayapura menuju perbatasan Skow yang, tadinya 2,5 meter per jam menjadi 1 jam.
Nama Jembatan
Menyoal nama jembatan yang sebelumnya disebut akan dinamai "Soekarnopura", Presiden menegaskan akan memberi nama setelah pembangunannya selesai
"Untuk saat ini, fokus pembangunannya dulu, nanti kalau sudah selesai akhir tahun baru akan kami lihat" tegas Jokowi
Sementara itu, Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengaku telah meminta pendapat Presiden terkait pemberian nama jembatan, dan mendapat respon positif.
"Untuk nama jembatan sendiri, presiden menyerahkan kepada saya, dan saya tetap mengunakannya dengan nama Soekarno Pura" tandasnya.