Natal Byak di Manowkari, Pendeta Pulina Awom: Hiduplah Dalam Persaudaraan Keluarga Biak
MANOKWARI-Keluarga besar Byak di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat merayakan natal bersama di Gedung Gereja GKI Utrech Sau Abasi di Distrik Manokwari Timur, Minggu (29/12) sore.
Ibadah natal itu dipimpin oleh ibu Pendeta Paulina Awom, M.Th. Perlu diketahui bahwa Ibadah tersebut terbilang sangat unik karena menggunakan versi bahasa Byak yang dimulai dari liturgi, firman Tuhan dan khotbah.
Tema (Abyair) Natal Nasional 2019 adalah 'Hidup Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang' dalam versi bahasa Byak 'Ko kenem Imnis Bati Yena Faro Snon Kaku Bebor Kam' (Yohanes 15:14). Sedangkan Sub Tema adalah 'Keluarga Besar Biak Harus Hidup Dalam Persaudaraan Yang Baik dan Menjadi Berkat Bagi Sesama'.
Melalui refleksi khotbahnya itu, Pdt Paulina Awom mengajak masyarakat Byak di Manokwari khususnya untuk hidup dalam kerukunan. Artinya makna Natal ini menjadikan keluarga Biak harus hidup rukun dan menjadi berkat kepada sesama orang lain.
Menurut Paulina Awom, masyarakat Byak tidak banyak dalam perayaan Natal Byak kali ini, meskipun harus diakui bahwa orang Biak sangat banyak di daerah ini. Padahal sesuai filosofi orang Biak bahwa orang Biak harus kuat dan bersatu dalam kerukunan, lalu bagaimana menyatukan hati untuk terus berkarya kepada semua orang.
Tampak perayaan natal Keluarga Biak itu dihadiri oleh tokoh adat Byak, kepala suku Byak bar Mnukwar Petrus Makbon, anggota DPD RI Dr. Filep Wamafma, SH.,M.Hum, Mansyowi (pemuda), Binsyowi (Pemudi) dan keluarga besar Byak di daerah Manokwari.
Ketua panitia Natal Byak Bertah Koibur dalam laporanya mengatakan, perayaan Natal ini dilaksanakan atas kerjasama semua pihak. Menurutnya, waktunya persiapan Natal ini sangat singkat, namun karena campur tangan Tuhan, sehingga perayaan Natal Byak ini dapat terlaksana dengan lancar.
Disela-sela perayaan Natal ini, ibu Bertah juga bersyukur karena tepat pada hari ini, ia genap berulang Tahun ke-46.
Sementara itu, Kepala suku Byak Mnukwar Petrus Makbon, SH mengajak seluruh orang Biak untuk hidup bersatu dalam kerukunan Biak.
Makbon sendiri mengaku bahwa kali ini perayaan natal tidak semua orang Biak hadir, sebab panitia yang terbentuk sangat singkat. Untuk itu, Makbon mengajak seluruh orang Biak tanpa terkecuali agar nanti pada tahun 2020 perayaan Natal harus lebih meriah dari saat ini.
Sambutan Gubernur Papua Barat yang disampaikan oleh Kepala Biro Setda Provinsi Papua Barat A.M Rumbino mengatakan, tema natal saat ini harus menjadikan makna dalam sebuah sahabat dalam kerukunan.
Persahabatan Yesus Kristus yang dibangun kepada umatnya untuk tetap didalam lindungan Tuhan. Untuk itu, Gubernur mengajak semua orang untuk hidup dalam satu Kerukunan dalam bermasyarakat. "Pesan terakhir adalah NKRI jaga kita, Papua jaga kita" pesan Gubernur melalui sambutan Rumbino.*