Ketika Dansatgas Pamtas Yonif Raider 509/Kostrad Jadi Guru Dadakan
KEEROM - Prajurit TNI tidak hanya menjaga keutuhan NKRI, namun mereka juga peduli dengan dunia pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509/Kostrad Letkol Inf Wira Muharrohmah, S.H.P.Sc.
Dimana kali ini Letkol Inf Wira Muharrohmah, S.H.P.Sc. secara langsung datang dan membantu mengajar di perbatasan wilayah timur Republik Indonesia dengan Pupua Nugini (RI-PNG). Tepatnya di Sekolah Dasar (SD) YPK Pengharapan Forwasi Wallay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (16/1)
Di sela-sela kegiatan mengajar tersebut, Dansatgas membeberkan alasan dirinya terjun langsung untuk membantu mengajar murid-murid di SD tersebut
"Hal tersebut merupakan wujud dari perhatian saya akan dunia pendidikan, dan ingin melihat secara langsung kondisi siswa/i di sekolah ini,"kata Dansatgas seperti dikutip dari rilis Pendam Cenderawasih
“Kami juga mengamati bahwa salah satu kendala yang dihadapi sejumlah sekolah yang ada di perbatasan adalah kurangnya tenaga guru atau tenaga Pendidik, sehingga proses atau kegiatan pembelajaran terhambat. Bertolak pada hal tersebut diatas, saya berinisiatif untuk membantu pelaksanaan proses belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay dengan terjun langsung sebagai tenaga pendidik,”sambungnya panjang lebar
Dansatgas menambahkan, beberapa prajurit dari Pos Kotis sudah membantu mengajar di sekolah tersebut sejak Senin pekan lalu dan sudah banyak hal yang diajarkan, mulai dari membaca, menulis dan berhitung, tidak lupa pula diajarkan materi tentang wawasan kebangsaan, yang diharapkan dapat diketahui sejak dini oleh para siswa-siswi di sekolah tersebut.
“Dalam materi wawasan kebangsaan yang diberikan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan saling peduli dalam hati peserta didik antara satu dengan yang lainnya sejak dini”, pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Yosua Sima Forki, S.Pd. menuturkan bahwa, di Sekolah ini memiliki Siswa berjumlah 75 orang, terdiri dari 6 Rombongan belajar, yaitu dari kelas 1 sampai kelas 6. Setiap kelas terdiri atas 10 sampai dengan 20 siswa. Selain itu, sekolah ini juga memiliki 4 orang guru, yang terdiri atas tiga guru pegawai negeri dan satu tenaga honorer. Namun mereka tidak bisa selalu hadir bersama dikarenakan tempat tinggalnya sangat jauh dari sekolah.
"Kami pihak sekolah sangat berterimakasih kepada Dansatgas beserta anggotnya, yang sudah mau dan rela membantu kegiatan belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay," ucapnya
Lanjut dia, sekolah yang dipimpinnya sangat kekurangan guru yang bisa mengajar sehingga banyak kendala yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar.
"Saya sangat berterima kasih karena bapak TNI yang bertugas di perbatasan dapat secara langsung datang dan mau mengajar murid-murid di SD kami,"ucapnya lagi.(Adv)