Tiba di Lokasi, Tim Evakuasi Fokus Pencarian Korban dan Flight Data Recorder
JAYAPURA, wartaplus.com-Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Jonathan Binsar Sianipar memastikan bahwa tim evakuasi yang diberangkatkan kemarin akan tiba di lokasi jatuhnya helikopter MI-17 pada Jumat (14/2) siang.
Hal ini disampaikannya usai melakukan distribusi logistik bagi tim evakuasi pada Jumat (14/2) pagi.
“ Tadi jam 09.30 WIT kita naik, posisi anggota kita berjarak sekitar 300 meter dari lokasi sasaran, jadi perhitungan kita mereka akan sampai siang ini. Karena posisi heli berada di balik gunung, maka pasukan kita harus naik ke puncak gunung baru turun lagi di kemiringan 90 derajat,” katanya di Oksibil, Jumat (14/2) siang.
Danrem mengaku, jika tidak ada hambatan cuaca maka tim yang tiba dilokasi akan langsung melakukan pencarian terhadap para korban dan Flight Data Recorder (FDR) milik helikopter MI-17.
“ Kalau seandainya tidak ada hambatan cuaca maka mereka bisa langsung melakukan pencarian terhadap para korban dan Flight Data Recorder (FDR) helikopter MI-17. Ini merupakan fokus dari tim yang kita turunkan,” bebernya.
Lanjut Danrem, jika nantinya seluruh korban berhasil ditemukan, maka evakuasi akan dilakukan pada Sabtu pagi menggunakan heli bell menuju Oksibil dan dilanjutkan ke Jayapura.
“Kalau besok cuaca mendukung dan kondisi prajurit stabil maka kita akan lakukan evakuasi besok pagi menuju Oksibil dan dilanjutkan ke Jayapura untuk identifikasi menggunakan pesawat CN dan heli yang sudah kita sediakan,” ujarnya.
Danrem menambahkan, dari pemantauan udara yang dilakukan, pihaknya menemukan lima korban di sekitar lokasi jatuhnya helikopter MI-17 di pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
“ Ada sekitar lima korban yang kami lihat masih ada di lokasi kejadian. Mungkin karena faktor cuaca dingin diatas itu sekitar 0-0,5 derajat sehingga jenazah korban masih bisa kita lihat dari udara,” akunya.
Dengan cuaca dibawah 0,5 derajat, Danrem berharap agar tim evakuasi tidak terkena hipoksia.
“Kita harap tim evakuasi dalam keadaan baik karena mereka di ketinggian 12.500 feet, dan bisa terserang hipoksia. Jadi kita tadi kirim makanan, minuman dan oksigen untuk menghindari hipoksia itu,” tandasnya.*