Jurnalis Dilarang Meliput dan Mengambil Gambar Pemeriksaan Kesehatan WNA
SORONG,wartaplus.com-Memperoleh informasi adanya sejumlah WNA asal Malaysia yang baru datang di salah satu rumah ibadah di Kota Sorong, Papua Barat, salah satu wartawan foto dari kantor berita Antara Olha Mulalinda dilarang mengambil gambar saat petugas kesehatan dari Karantina dan Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap sejumlah WNA tersebut, di salah satu rumah ibadah di Kilo Meter 10, Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/3).
Salah satu petugas dinas kesehatan yang menanyakan kepada Olha dari mana, dan mengatakan tidak boleh mengambil gambar dan mempublish kegiatan mereka tersebut.
"Setelah Saya jelaskan saya wartawan namun ibu tersebut dengan nada tinggi bilang ini rahasia tidak boleh diliput wartawan, nanti kalau ada berita masyarakat panik. Borong masker,”kata petugas tersebut.
Olha mengaku, kalau sampai pemberitaan di publish ia akan mencarinya. “Ia bilang juga sudah ada aturannya itu, juga mau menunjukan aturan itu tapi gak ada. Akhirnya setelah kordinasi dengan Korlip saya di Jakarta, saya meninggalkan lokasi," tutur Olha menirukan ancaman dari petugas itu.
Olha yang juga merupakan Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Papua Barat sangat menyesalkan sikap tertutup pemerintah Kota Sorong terkait pemeriksaan kesehatan terhadap 6 WNA Asal Malaysia tersebut.
"Saya kan tidak tahu apakah mereka ini diperiksa terkait kabar virus Corona atau apa makanya Saya datang buat konfirmasi, tapi sudah diancam begitu sama petugas, Saya pilih mundur, karena posisi saya saat meliput juga sendirian. Saya mau berdebat juga, ibu itu didukung teman-teman lainnya. Saat itu memang belum ada wartawan lain yang datang ke lokasi,"tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah Kota Sorong untuk tidak tertutup terkait penanganan wabah Virus Corana, karena dengan pemberitaan yang tepat dan cepat semua pihak dapat mengurangi penyebaran virus mematikan tersebut di wilayah masing-masing.
"Apalagi Kota Sorong ini pintu gerbang wisatawan domestik dan mancanegara, jadi perlu perhatian khusus. Kami sebagai jurnalis, pilar keempat bangsa ini memiliki tanggung jawab sebagai sumber informasi yang akurat dan sebagai kontrol sosial bagi pemangku kepentingan,"harap Olha.*